Usai Diklatpim, Kinerja Harus Naik

Usai Diklatpim, Kinerja Harus Naik

CIPUTAT-Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat (Diklatpim) IV angkatan XI Tahun 2019 telah selesai. Diklatpim dilakuksanakan dari 17 Februari sampai 15 juli dengan pola pembaruan yang memiliki lima tahapan di antaranya, perubahan, kepemimpinan dan evaluasi. Penutupan Diklatpim yang diikuti 40 perserta tersebut dilakukan di di Aula Blandongan, Ciputat, Kota Tangsel, Senin (15/7). Saat penutupan diumumkan 10 peserta lulusan terbaik. Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Sri Juli Rahayu mengatakan, Diklat diikuti 40 peserta dan semuanya lulus. "Dari 40 peserta, dua orang mendapat kualifikasi cukup memuaskan, 16 orang memuaskan dan 22 orang sangat memuaskan,” ujarnya, Senin (15/7) Juli menambahkan, 10 peserta lulusan terbaik diperoleh dari beberapa dinas. Yakni, terbaik pertama diraih Angga Kurniawan dari Dinas Koperasi dan UKM, kedua Nurmalita dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, ketiga, Mamat dari Bapenda, keempat Diah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Kelima, diraih Fransiska dari Dinas Pekerjaan Umum, Ayep Syarifudin dari Dinas Pekerjaan Umum mendapat urutan keenam, Etty Pujilestari dari Dinas Kesehatan peringkat 7. Peringkat 8 diisi Dede dari Dinas Kesehatan, urutan 8 dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, yakni Supriono. "Serta posisi terakhir diraih Yetti Sanifa Dinas Lingkungan Hidup Yetti Sanifa," tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, Diklat bisa menjadi pondasi dasar sesuai tugas fungsi dan pokok kerja masing-masing. Angkatan XI semua lulus dan banyak yang mendapatkan nilai sangat memuaskan. "Hanya dua orang yang cukup memuaskan, sehingga perlu adanya evaluasi, karena diklat ini perlu kedisiplinan, dan harus memiliki komitmen sesuai dengan visi dan misi kota Tangsel,” ujarnya. Airin menambahkan, Diklatpim bukan sekadar seremonial saja, bukan hanya untuk memenuhi persyaratan naik jabatan dan lainnya, namun diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Ia sadar benar persaingan yang ada saat ini begitu tinggi, bagaimana SDM sangat penting untuk era jaman sekarang. Hal tersebut untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM diperlukan pendidikan dan pelatihan yang lebih masif dan efektif. "Contohnya melalui metode e-learning. Metode ini untuk membiasakan peserta sehingga bisa melihat perubahan dimana-mana," tambahnya. Masih menurutnya, Diklatpim tersebut untuk mencetak pemimpin-pemimpin yang punya nilai-nilai kebangsaan dan inisiatif tinggi untuk melakukan perubahan. Selain itu, peserta nantinya juga diharapkan dapat berinovasi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain. Ini untuk membangun budaya perubahan dengan memanfaatkan teknologi informasi. "Peserta dituntut untuk berpikir kreatif, inovatif dan punya awareness, sehingga bisa melakukan perubahan terhadap lingkungannya,” tuturnya. (bud)

Sumber: