BJB NOVEMBER 2025

Pemkot dan PBNU Siapkan Kawasan Ekonomi Sirkular

Pemkot dan PBNU Siapkan Kawasan Ekonomi Sirkular

Wali Kota Serang Budi Rustandi bersama perwakilan PBNU dan tim ahli green economy dari Taiwan usai audiensi pembahasan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Sirkular di Kota Serang, Jumat (21/11).--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Ko­ta (Pemkot) Serang bersa­ma Pengurus Besar Nahdla­tul Ulama (PBNU) resmi menjajaki kerja sama pem­bangunan kawasan ekonomi sirkular berbasis ekonomi hijau (green circular eco­nomy) yang akan meman­faat­kan ratusan hektare la­h­an pertanian di Kota Se­rang.

Program ini dipro­yeksikan menjadi kawasan ekonomi terpadu yang meng­gabungkan sektor pertanian, peternakan, dan pengolahan limbah menjadi produk bernilai tinggi.

Audiensi antara Pemkot Serang dan PBNU berlang­­sung di Ruang Rapat Wali Kota Serang, Jumat (21/11), yang turut dihadiri OPD teknis terkait. 

Dalam perte­muan ter­sebut, kedua pihak sepakat bahwa proyek ini dapat menjadi model pem­­ba­ngunan hijau berkelan­­jutan sekaligus membuka peluang investasi hingga level in­ternasional.

Perwakilan Pemkot Serang sekaligus Sekretaris PBNU Provinsi Banten, Ahmad Nuri, menyampaikan bahwa PBNU telah menyiapkan tiga kom­ponen utama dalam proyek ini, yakni sumber daya manu­sia, teknologi, dan permo­dalan. Sementara Pemkot Se­rang akan berfokus pada penyediaan regulasi, duku­ngan kebijakan, serta kesiapan lahan.

“Ada 400 hektare lahan per­tanian di Kota Serang. Dari jumlah itu sekitar 376 hektare siap digunakan. Awalnya ha­nya dibutuhkan 100 hektare, tapi Pak Wali ingin seluruh kawasan yang tersedia bisa diberdayakan,” ujar Nuri.

Menurutnya, pembangunan kawasan ini akan menciptakan konsep ekonomi sirkular yang terintegrasi. Limbah pertanian dan peternakan akan diolah menjadi pupuk organik, ke­mudian dimanfaatkan kembali untuk mendukung produksi pangan dan industri peter­nakan ayam dalam satu ekosis­tem ekonomi yang saling ter­hubung.

“Yang penting di sini akan tumbuh ekonomi sirkular. Sekaligus memaksimalkan potensi pertanian, pengelolaan sampah, dan peternakan se­bagai kawasan ekonomi ber­kelanjutan,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen pemberdayaan, seluruh tenaga kerja di kawasan tersebut akan direkrut dari masyarakat lokal. Nuri menegaskan bahwa ke­ter­libatan tenaga kerja lokal merupakan syarat funda­men­tal agar keberadaan kawasan ini memberi dampak langsung pada perekonomian masya­rakat Kota Serang.

“Soal tenaga kerjanya pasti menggunakan tenaga lokal semua. Pak Wali menyambut baik rencana ini, dan tadi sudah didampingi Kadis LH dan Kadis Pertanian. Rencana ini ditargetkan bisa mulai berjalan pada Januari men­datang,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Lakpesdam PBNU sekaligus Ketua Bappenas PBNU, Ufi Ulfiyah, menyampaikan bah­wa pengembangan kawas­an ini merupakan bagian dari agenda besar PBNU dalam mendorong implementasi ekonomi hijau yang berbasis pada prinsip keberlanjutan dan efisiensi sumber daya.

“Kunjungan ini bertujuan menjajaki kerja sama terkait pengembangan green eco­nomy berbasis ekonomi sir­kular. Kawasan ini akan dise­but Economic Circular Zone, yang mengintegrasikan pro­duksi pupuk organik, perta­nian, dan industri peternakan ayam,” jelas Ufi.

Dalam pelaksanaannya, PB­NU menggandeng para ahli internasional, termasuk dari Taiwan. Salah satunya adalah Mr. Levin yang dikenal sebagai ahli teknologi pe­ngo­lahan limbah dan pengem­bangan ekonomi hijau.

Menurut Ufi, proyek ini sela­ras dengan arah kebijakan na­sional di bawah kepe­mimpinan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong inovasi pengelolaan sampah menjadi energi atau produk bermanfaat.

Sumber: