TANGERANGEKSPRES.ID - Ratusan meja dan bangku siswa 34 Kota Tangerang sudah banyak yang hancur. Padahal, meja dan bangku tersebut baru 6 bulan digunakan. Mebeler tersebut sangat ringkih karena. terbuat dari besi holo tipis yang di las asal-asalan. Kemudian penahan papan alas meja hanya menggunakan sekrup kecil sebagai tahanan.
"Gimana gak cepat hancur, bahannya seperti ini. Ini membahayakan siswa, coba kalau duduk tiba-tiba patah terus si siswa jatuh sampai terkena goresan besi holo, apa tidak membahayakan?," cetus Supiani, Ketua Komisi IV saat inspeksi mendadak (Sidak) proyek pembangunan gedung SMPN 34, Rabu (22/1/2025).
"Ini papan cuma di sekrup begini, yang namanya besi holo kena goyang lubang sekrup makin melebar, ya jelas cepat rusak, bahannya asal-asalan," tandasnya lagi.
Berdasarkan pantauan, jajaran anggota dewan tersebut menemukan tumpukan meja dan bangku yang rusak di beberapa sebuah ruangan, ada yang ditumpuk di ruang gudang, di ruang kelas.bahkan yang digunakan para siswa. Padahal mebeler tersebut dibeli baru 6 bulan yang lalu. Tapi kondisinya sudah hancur.
"Ini sekolah terima barang kaleng bukan besi, yang dipakai siswa saja sudah banyak yang rusak, ini membahayakan siswa," ujar Supiani, politisi dari Partai Golkar.
Menurut Supiani, seharusnya Dinas Pendidikan melakukan pengecekan dengan teliti ketika menerima barang mebeler tersebut, apakah layak digunakan atau tidak, sehingga tidak mubazir. "Ini menggunakan anggaran APBD, harusnya di cek dengan teliti kalau sudah begini mubazir, sudah jadi rongsok," cetusnya.
Dia menegaskan, DPRD akan memanggil Dinas Pendidikan terkait pengadaan mebeler tersebut. Pengadaan barang tersebut harus dilakukan evaluasi secara mendalam.
Senada dikatakan Mochamad Pandu, menurutnya, anggaran yang digelontorkan miliaran rupiah untuk pengadaan mebeler tersebut menjadi sia-sia lantaran barang yang diterima sekolah sudah banyak yang rusak. Pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi pengadaan barang mebeler tersebut.