TANGERANGEKSPRES.ID - Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak terus meningkat dengan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, lonjakan kasus DBD tercatat meningkat dari 610 kasus pada Februari lalu, dan kini melonjak di akhir maret menjadi 1.184 kasus dan 6 orang dinyatakan meninggal dunia.
"Iya kasus DBD meningkat dua kali lipat hingga akhir Maret tercatat ada 1.184 kasus," kata plt Dinas Kesehatan Budhi Mulyanto kepada Tangerang Ekspres, di Rangkasbitung, Senin (1/4/2024).
Budhi mengatakan, saat ini, Vaksin untuk DBD yakni Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) sudah tersedia di Indonesia. Namun, tidak seluruh rumah sakit menyediakan Vaksin tersebut.
Hal ini dikarenakan biaya pemberian vaksin yang cukup mahal menjadi faktor utama vaksin tersebut tidak tersedia diberbagai rumah sakit. Selain itu, masa kadaluwarsa vaksin DBD itu relatif singkat.
"Tingkat efisiensi vaksin dalam mencegah dampak dari virus dengue mencapai 90 persen. Meski vaksin sudah tersedia, kita (masyarakat) harus tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M Plus," jelasnya.
Ia memaparkan, 3M plus sendiri yakni Membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang. Plusnya bisa dengan memberikan larvarsida pada penampungan air, menggunakan obat nyamuk dan membersihkan lingkungan.
"Harus ada jumantik (juru pemantau jentik nyamuk) dari anggota keluarga yang dilatih untuk mengidentifikasi jentik nyamuk di penampungan-penampungan air dengan menggunakan sumber cahaya seperti senter," ujarnya.
Darmanto, warga Rangkasbitung mengaku di lingkungannya ada beberapa warga yang terjangkit DBD. Pihaknya berharap agar Pemerintah Daerah melakukan fogging.