Istri Pilar Kembali Nakhodai Deskranasda Tangsel
Ketua Deskranasda Provinsi Banten Tinawati Andra Soni didampingi Ketua Deskranasda Kota Tangsel RR. Treutami Ajeng Soediutomo dan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsa foto bersama seusai pelantikan pengurus Deskranasda Tangsel periode 2025-2030. -(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
Apabila kita bisa mengembangkan ekonomi kreatif, maka efek dominonya adalah masyarakat bisa bekerja. Dan semakin banyak masyarakat yang punya inovasi, punya kemampuan untuk mereka juga mengembangkan potensinya di bidang ekonomi kreatif.
”Jadi ini ya sejalan semuanya, jadi dengan pengembangan para pelaku kria atau pelaku kerajinan yang ada, ini begitu kita dorong mereka, mereka bisa naik tingkat. Mereka bisa memberikan efek lainnya kepada masyarakat yang lainnya,” tuturnya.
Bapak satu anak ini mengaku, ujung dari semua itu adalah dalam pengentasan masalah ekonomi, masalah pengangguran, juga terkait masalah peningkatan sumber daya manusia.
”Kita mendapat arahan dari Ketua Deskranasda Provinsi kepada kita semua, supaya Deskranasda Tangsel ini benar-benar fokus dan bisa mengembangkan kerajinan daerah sesuai dengan potensi yang ada di Tangsel. Karena memang tiap daerah kan beda-beda kerajinannya,” ungkapnya.
Pilar mengakau, ada hasil kerajinan dari masyarakat Kota Tangsel yakni berupa pernak pernik yang produknya sudah diekspor sampai ke luar negeri, yakni Jepang dan Belanda. Lalu juga ada Ekoprint, ada Rajut, juga ada Chunky Bag. ”Kita lagi mengadakan pelatihan Chunky Bag, dan alhamdullillah ternyata sudah mulai dipesan oleh beberapa perusahaan untuk souvenir dan lain sebagainya,” katanya.
Pilar mengaku, pihaknya memberikan pelatihan dari nol bahkan beberapa pelaku tersebut telah mendapatkan orderan. ”Artinya bahwa walaupun mengawali tapi, sudah mendapatkan sambutan positif. Nah, ini yang kita dorong ke depan. Jadi kita klaster-klaster para pelaku ekonomi kreatif ini sesuai dengan kondisinya. Ada yang kondisinya dari nol, ada yang sudah jalan tapi kurang berkembang, ada yang sudah berjalan tapi kurang permodalan, kita dampingi dengan akses permodalan, seperti itu dan lain sebagainya,” tuturnya.
”Jadi menurut saya walaupun kita kirim baru satu kontainer atau dua kontainer tapi, ternyata standar kualitas kita dan harga kita ternyata bisa diterima oleh bangsa pasar global. Nah, ini yang harus kita dorong yang sudah diterima di pasar global ini, kita nanti ajak obrol lagi oleh Dekranasda Tangsel, apa kebutuhannya supaya kami bisa terus melakukan ekspor produk-produk unggulan,” tutupnya. (bud)
Sumber:


