Bahas Skandal dari Liga 1 hingga Liga 3, Exco PSSI Gelar Emergency Meeting

Bahas Skandal dari Liga 1 hingga Liga 3, Exco PSSI Gelar Emergency Meeting

PENGATURAN skor, kompetisi setting-an, dan kepemimpinan wasit yang tidak fair menjadi isu paling santer di sepak bola Indonesia dalam sepekan terakhir. Protes demi protes dilayangkan berbagai klub terhadap kekacauan pengelolaan sepak bola tanah air. Bukan hanya dari Liga 1, melainkan juga sampai ke Liga 3. Tidak mau masalah demi masalah menumpuk di meja PSSI, apalagi penentuan juara Liga 1 dan degradasi akan terjadi pada 9 Desember nanti, Exco PSSI memutuskan melakukan Emergency Meeting hari ini di Jakarta. Saking mendesaknya acara tersebut, rencananya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi yang sibuk dengan jabatan barunya sebagai Gubernur Sumatera Utara bakal datang dan memimpin rapat. "Iya, ada pak ketum kok. Ini membahas semua masalah yang ada. Mendadak," kata Yoyok Sukawi dari Exco PSSI. Keterlibatan anggota Exco PSSI Hidayat dalam skandal mengaturan skor Liga 2 juga masuk dalam agenda pembahasan. Juga, beberapa laporan-laporan yang masuk, di antaranya dari klub Liga 3 OTP37 Mamuju. "Kami sudah dengar itu. Tapi, kami hanya membahas ya. Untuk eksekusi ataupun sanksi dan segala macamnya kami serahkan ke departemen terkait dalam hal ini Komdis PSSI," terangnya. Ya, OTP 37 Mamuju melayangkan laporan kepada Komdis PSSI pada 4 Desember lalu. Laporan yang berisi dugaan ajakan pengaturan skor dari PSBK Blitar yang dilakukan Yoga Eka Fermansyah Hera kepada kapten OTP37 Mamuju Michael Aditya Wijaya. Eka bukan pemain PSBK, melainkan pemain klub Liga 2 Blitar United. Selain membahas hal tersebut, masalah kinerja wasit juga akan dibicarakan dalam Emergency Meeting itu. Salah satunya kinerja dari wasit Dodi Setia Purnama dalam laga antara PSMS Medan versus PS Tira. Kepemimpinannya yang banyak menuai protes akan menjadi bahan pembicaraan. Juga terkait Wasit Novari Ikhsan yang memimpin laga perebutan peringkat ketiga Liga 2 antara Persita Tangerang melawan Kalteng Putra. Banyaknya keputusan yang dianggap menguntungkan Kalteng Putra juga akan disoroti. "Ya, tentu nanti kami akan soroti kenapa selalu seperti ini. Kami akan bahas semuanya itu," ucapnya. Anggota Komite Wasit Purwanto menerangkan, mereka tidak tahu menahu terkait penunjukkan wasit. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. "Saya ini kan hanya anggota. Kalau memang terbukti tidak benar sesuai aturan, ya akan di evaluasi. Soal siapa yang ditugaskan bukan urusan saya," paparnya. Di sisi lain, Manajemen Persita Tangerang Azwan Karim menegaskan, sudah mengirimkan surat protes kepada PSSI terkait wasit Novari. Surat protes yang disertai sejumlah bukti itu diharap bisa jadi bahan evaluasi PSSI untuk pembenahan kualitas wasit. "Kami ini tidak bisa mengubah hasil. Mau bagaimana lagi, kami ikhlaskan saja. Dia (Novari) itu sudah tidak layak, umurnya sudah berapa, fisiknya tidak bagus," bebernya. (jpg/apw)

Sumber: