Bupati Akan Datangkan Mesin Tanam dan Panen Padi Modern

Bupati Akan Datangkan Mesin Tanam dan Panen Padi Modern

MENAIKI MESIN RICE TRANSPLANTER : Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menaiki mesin Rice Transplanter, pada kegiatan gerakan tanam padi modern dan dialog dengan petani, di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Senin (29/9).-(Agung Gumelar/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG - Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah bakal, berupaya untuk menyediakan mesin pertanian modern. Yakni, Rice Transplanter, agar mempermudah para petani dalam menanam serta memanen padi di Kabupaten Serang. Dengan mesin tersebut, mampu mempercepat waktu petani untuk menanam serta memanen padinya, dan menekan biaya tenaga kerja untuk hasil yang maksimal.

Zakiyah mengatakan, berdasarkan luas tambah tanam per 27 September 2025 target tanam padi mencapai 6.647 hectare. Sementara realisasinya baru mencapai 4.647 hektare masih tersisa 2.000 hektare yang harus dipenuhi. Tahun ini, luas lahan sawah berada di 48.050 hektare, yang menjadikan luas tanam padi terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan angka statistik pertanian, ada terjadi peningkatan sebesar 17,32 persen atau setara 19.012 hektare, dari 90.748 hektare luas tanam 2023 sampai 2024 menjadi 19.764 hektare pada musim tanam 2025. "Potensi kami sangat besar di dunia pertanian. Namun tantangan juga tidak ringan terutama, pada ancaman alih fungsi lahan yang terus mengintai setiap tahunnya. Sehingga, harus kita upayakan bersama agar lahan pertanian tidak sampai terkikis," katanya, pada kegiatan gerakan tanam padi modern dan dialog dengan petani, di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Senin (29/9).

Kata Zakiyah, ada tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target mulai dari, membangun serta memperbaiki jaringan irigasi yang baru dan rusak agar dapat dialiri air yang cukup bagi pertanian. Kemudian, penggunaan bibit padi unggul yang bersertifikat, termasuk varietas yang adaptif seperti inpari 32 yang tahan kekeringan, dan mekanisme pertanian menggunakan alat mesin modern bernama Rice Transplanter.

Dengan alat modern ini, kita juga bisa melakukan tiga kali tanam dalam satu tahun di beberapa lokasi. Mampu mempercepat pengolahan dan penanaman agar menekan biaya tenaga kerja. Untuk ketersediaan bibit padi ini, masih terbatas dan semoga kedepannya bibit padi ini harus dipastikan berkelanjutan dan merata," ujarnya.

Supaya bisa meningkatkan target tanam padi, kata Zakiyah, dengan melakukan gerakan tanam padi modern sebagai jawabannya, untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan tanam agar target produksi padi tercapai. "Di era yang super canggih ini, tentunya petani juga harus mengikuti perkembangannya, kita akan bantu para petani, agar terus berupaya mendongkrak rata-rata hasil panen, menghasilkan surplus beras bagi Kabupaten Serang," ucapnya.

Zakiyah berharap, pemerintah pusat dan Pemprov Banten dapat membantu menyediakan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Kabupaten Serang, yang lebih banyak dan beragam seperti Rice Transplanter, alat pengering pasca panen dan lainnya. Kemudian, bantuan bibit padi yang unggul juga diharapkan dapat difasilitasi dengan baik agar mencukupi untuk menjamin kesuksesan musim tanam berikutnya.

Kami berharap ke pemerintah pusat dan Pemprov Banten, bantuan sarana pendukung Alsintan yang lebih banyak dan beragam, agar petani dapat menekan kerugian pertanian dan meningkatkan kualitas gabah. Lalu, kami mohon bantuan bibit unggul yang mencukupi bagi petani, berdasarkan data kebutuhan untuk musim tanam Oktober dan November, dibutuhkan untuk bibit lahan seluas 25 ribu hektare," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, Kabupaten Serang baru bisa pinjam mesin Rice Transplanter ini dari PT Maksi yang jumlahnya masih terbatas. Namun kedepannya akan coba dianggarkan agar bisa membelinya. Hal itu dilakukan, supaya bisa memantik generasi milenial untuk mau menjadi petani yang modern, agar generasi petani sekarang yang usianya 40 tahun keatas bisa digantikan.

Petani di Kabupaten Serang, rata-rata usianya 40 tahun keatas, generasi muda jarang sekali mau terjun ke dunia pertanian, semoga dengan adanya mekanisme mesin modern ini generasi muda dapat lebih banyak yang tertarik. Sekarang ini, mesinnya masih terbatas, kita baru pinjem ke PT. Maksi, semoga kedepan kita bisa beli," katanya. (agm)

Sumber: