TC Persita di NYTC Sawangan, Benahi Organisasi Pertahanan
PERSITA terus melakukan evaluasi atas kekuatan Ledi Utomo dkk saat menggelar Training Camp (TC) di National Youth Training Center (NYTC), Sawangan, Depok. Meski fokus pada latihan fisik, namun demikian pembenahan pada beberapa sektor terus dilakukan Elly Idris Pelatih Persita. Ada dua sektor yang menjadi sorotan pembenahan pada tubuh Persita. Pertama adalah penyelesaian akhir. Kedua, soal organisasi pertahanan. Kedua hal ini menjadi faktor utama Pendekar Cisadane mencatat hasil satu kali menang, sekali imbang dan tiga kali kalah. "Penyelesaian akhir pemain masih kurang tajam, padahal banyak peluang yang didapat pemain di lima pertandingan awal. Ini membuat organisasi permainan termasuk organisasi pertahanan goyah dan mudah dibobol ditembus lawan," jelas Elly Idris Pelatih Persita. Mantan pemain Pelita Jaya tersebut memastikan keduanya mendapat porsi yang sama dalam program latihan selama TC di Sawangan. Namun demikian, karena organisasi pertahanan mendapat sorotan tajam dari penggemar Persita, Elly dan jajaran pelatih memberi kadar perhatian yang lebih pada sektor ini agar nantinya benar-benar solid usai menjalani program TC. Pembenahan yang dilakukan, ungkap Elly lebih kepada memberi pemahaman lebih kepada semua pemain soal konsep pertahanan yang dilakukan saat pertandingan. Meski diakui Elly pada latihan lebih spesifik kepada pemahaman yang lebih perubahan penggunaan komposisi tiga bek yang dilakukan pada lima pertandingan awal Persita kepada komposisi empat bek. "Pemain sebenarnya sudah memahami konsep empat bek dan tiga bek, tapi pada TC kali ini kita ubah pemahaman lebih banyak pada konsep empat bek. Untuk komposisi tiga bek tetap kita latih namun porsinya lebih sedikit, selain itu konsep pertahanan ini juga kita latih kepada pemain selain yang di posisi bek karena ini terkait satu sama lain," ucap Elly. Ditambahkan oleh Akira Leo Saputan Asisten Pelatih Persita, konsep pertahanansepakbola modern melibatkan semua sektor permainan mulai dari lini depan, tengah dan terutama belakang. "Pertahanan sama halnya dengan penyerangan, bukan hanya urusan striker. Semua pemain harus terlibat agar hasil yang didapat lebih maksimal, ini yang dinamakan permainan kolektif," kata mantan bek Persita tersebut. Oleh karena itu pada latihan kemarin, Leo mengajarkan pola pertahanan baik kepada tim yang menjalankan pertahanan maupun penyerangan secara bergantian pada sesi game situation (situasi permainan). Pemain di posisi penyerang dilatih bagaimana mencari posisi saat bola dikuasai lawan. "Transisi dari penyerangan ke pertahanan menjadi kunci kelancaran organisasi pertahahan. Sejak bola diambil lawan, pemain harus tahu bagaimana harus beraksi dan mencari posisi," ucapnya. Sementara pada sesi latihan pembenahan penyelesaian akhir, Aldi Al Achya dkk diberikan menu latihan dengan variasi serang untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan. Sayangnya, sama dengan saat pertandingan, lini depan tim Ungu masih kurang optimal dalam memaksimalkan kesempatan. Terutama saat menurunkan kekuatan tiga pemain di posisi striker atau penyerang. Pemain masih menonjolkan aksi individu dibanding dengan kerjasama tim di lini depan, sehingga bola mudah diantisipasi lawan. Berbeda saat menurunkan dua striker pola permainan lebih hidup dan pemain mampu memaksimalkan peluang menjadi gol. "Kita memang sedang mencari komposisi di lini depan dengan mengoptimalkan pola yang ada baik dengan dua striker atau pun dengan tiga penyerang. Hasilnya saat ini menang dua striker lebih terlihat bertenaga," tutup Elly. (apw)
Sumber: