Siswa SD Terjaring Razia Saat Bolos di Warnet

Siswa SD Terjaring Razia Saat Bolos di Warnet

CIPUTAT-Seorang sisa Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangsel terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ia diciduk penegak perda setelah kedapatan bermain game online saat jam masuk sekolah. Selain siswa SD, Satpol PP juga menjaring belasan siswa yang juga bermain game online di warung internet (warnet), Senin (5/2). Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat pada Satpol PP Kota Tangsel Taufik Wahidin mengatakan, berhasil menciduk 18 pelajar yang kedapatan sedang bermain game online saat masih jam masuk sekolah. Mereka tersebar di beberapa warnet di Kota Tangsel. "Yang kita amankan siswa SD, SMP dan SMA," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (5/20). Taufik menambahkan, siswa yang terjaring kebanyakan masih mengenakan seragam sekolah saat asyik bermain game online di warnet saat jam sekolah. Saat ditangkap, mereka pun tidak bisa berkutik lagi. Mereka lalu dibawa ke kantor Satpol PP untuk dibina sebelum kemudian diserahkan ke sekolah masing-masing. "Target utama razia ini memang pelajar yang membolos saat jam sekolah," tambahnya. Masih menurut Taufik, saat dirazia pelajar tersebut sedang asyik bermain game dan tak sadar petugas masuk ke dalam warnet. Mereka ada yang mengelak sudah pulang sekolah dan ada yang berusaha kabur saat akan ditangkap petugas. Taufik menjelaskan, setidaknya sebulan sekali melakukan operasi serupa untuk menertibkan pelajar yang membolos. Dengan target lokasi operasi meliputi seluruh warnet di Kota Tangsel. Berdasar laporan warga, warnet memang terbilang sering digunakan untuk tempat membolos pelajar. Selain memberi pembinaan kepada pelajar yang terjaring, Satpol PP juga memberikan teguran kepada pemilik warnet agar bertindak tegas dengan melarang pelajar masuk saat jam sekolah. "Begitu juga kalau ada remaja yang masih pakai seragam sekolah sebaiknya dilarang," kata Taufik, menyampaikan permintaan kepada pengelola warnet. Salah satu siswa yang terciduk adalah siswa dari SMK Triguna Reyhan (16). Ia mengaku terpaksa main game di warnet lantaran telat sampai di sekolah. "Saya lebih memilih membolos ketimbang terlambat masuk sekolah," ujarnya. Reyhan menambahkan, baru pertama membolos. Ia tidak menyangka akan terjaring razia yang dilakukan petugas Satpol PP dan menggelandang ke kantor Satpol PP. "Saya menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan ini," tambahnya. (bud/esa)

Sumber: