Kecamatan Sukamulya Disiapkan Jadi Sentra Jagung

Kecamatan Sukamulya Disiapkan Jadi Sentra Jagung

PANEN JAGUNG: Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid melakukan panen jagung pulut di Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya, Senin (20/10/2025).-Humas Pemkab Tangerang-Tangerang Ekspres

TANGERANGEKSPRES.ID, SUKAMULYA — Wilayah Kecamatan Sukamulya akan difokuskan menjadi sentra tanaman jagung di Kabupaten Tangerang. Ini karena tanaman jagung punya nilai ekonomis dan masa panen yang tidak terlalu panjang.

Demikian disampaikan Camat Sukamulya, Khalid Mawardi, di kantornya, Kamis (23/10/2025). Rencana wilayah Sukamulya akan dijadikan sentra tanaman jagung ini sesuai dengan arahan Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid.

“Jagung pulut ini jagung yang bermanfaat, berkhasiat, dan rendah gula juga, baik untuk kita,” ucapnya.

Selain jagung pulut, lanjutnya, sejenis jagung yang akan dikembangkan di wilayah ini adalah jagung hibrida. Berdasarkan data BPP Kaliasin, sebanyak 20 petani di Kecamatan Sukamulya sudah mengembangkan tanaman jagung.

Menurut camat, berdasarkan keterangan petani jagung, lahan seluas 2.000 meter hanya memerlukan modal Rp2 juta. Hasilnya bisa mencapai dua kali lipat lebih dari modal.

“Durasi waktu panennya pun tidak terlalu lama. Dari masa tanam ke masa panen kurang lebih dua bulan 15 hari,” jelasnya.

Di lahan jagung, tambah Khalid, dapat dilakukan sistem tumpang sari. Selain menanam jagung, di lahan yang sama para petani juga menanam sayur-mayur, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

Khalid menjelaskan, hasil tanam petani bisa dikembangkan menjadi bahan pokok kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sukamulya.

Khalid mengatakan, kendala penanaman jagung pulut hanya dari segi waktu, yakni tidak lebih dari tiga hari, jagung pulut sudah harus diolah agar cita rasa dan manfaatnya masih terjaga.

Sebelumnya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid melakukan panen jagung pulut di Desa Kaliasin, Kecamatan Sukamulya. Pada kesempatan tersebut, bupati menyampaikan, panen jagung pulut di lahan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi dengan masa tanam sekitar dua bulan bisa menghasilkan sekitar delapan kuintal jagung pulut.

“Jika dihitung dengan harga jual Rp12.000 per kilogram, maka perputaran uang yang dihasilkan mencapai kurang lebih Rp9.600.000 dalam dua bulan. Artinya, petani bisa mendapatkan sekitar Rp4,7 juta setiap bulannya,” jelasnya.

Dia menambahkan, jagung pulut merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjanjikan dan bernilai ekonomi tinggi jika digeluti secara serius.

Dirinya pun berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak malu dan sungkan jadi petani. Dengan teknologi informasi saat ini, banyak petani yang dengan tekun dan serius menggeluti dunia pertanian mampu menjadi petani milenial yang sukses. (zky)

Sumber: