Hati-hati Gejala Pneumonia, Fenomena Batuk Berkepanjangan
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti saat diwawancarai awak media, Rabu (22/10). (SYIROJUL UMAM/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menyebut kondisi saat ini terjadi fenomena batuk berkepanjangan di tengah masyarakat.
Hal ini perlu menjadi perhatian lantaran bisa jadi gejala awal terkenal fenomeni atau pneumonia, atau bahkan terkena TBC.
Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang menyebabkan kantung udara di paru-paru terisi cairan atau nanah.
Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, dan ditularkan melalui udara yang dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, serta kelelahan.
"Saat ini kita sebut brongko fenomeni dimana sering kali batuk berkepanjangan, tapi juga ini bisa saja ketika dua atau empat minggu tidak sembuh kita juga harus curiga bisa ke arah TBC," katanya saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (22/10).
Berdasarkan data, Ati mengaku saat ini telah ditemukan sekitar 78 ribu warga yang terkena kasus fenomeni dari total target 116 ribu yang ada di Banten.
Adapun sebarannya cukup merata, dengan kasus tertinggi berada di wilayah Kota Tangerang.
"Target untuk menemukan kasus fenomeni itu sekitar 116 ribu, tapi yang kita temukan dari hasil kinerja pemprov dan kabupaten/kota itu sekitar 68 persen," ujarnya.
Menurutnya, tingginya kasus fenomeni tersebut menjadi langkah baik agar penderita dapat segera diobati, serta menekan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit tersebut.
"Yang namanya kasus bukan berarti jelek, tapi itu juga karena mencari kasus secara aktif. Dengan itu maka harapannya banyak ditemukan dia cepat pula diobati, sehingga tingkat kematiannya bisa kita tekan," ungkapnya.
Dikatakan Ati, saat ini seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit yang ada di Banten tengah mendata kasus batuk berkepanjangan di masyarakat.
"Karena itu patut dicurigai apakah mengarah ke fenomeni atau TBC," jelasnya.
Sebagai langkah pasti, pemerintah memiliki program prioritas nasional vaksinasi fenomeni untuk anak usia 2,3,4 bulan. Pihaknya pun terus membantu agar penderita yang ada di Banten dapat diobati. (mam)
Sumber: