Camat Sindang Jaya Terima PKK Kabupaten Tangerang

KUNKER: Camat Sindang Jaya Galih Prakosa saat menerima kunker Tim TP PKK Kabupaten Tangerang kunker Binwil, di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Jumat (29/8/2025).-(Kecamatan Sindang Jaya for Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG - Camat Sindang Jaya Galih Prakosa didampingi ketua TP PKK Kecamatan Sindang Jaya Serliviasih, menerima kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka Bina Wilayah (Binwil) Kabupaten Tangerang, Jumat (29/8).
Kunjungan Tim Penilai dari TP PKK Kabupaten, di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya itu dipimpin Yani Deden Sabarsyah.
Camat Sindang Jaya Galih Prakoso menyampaikan, dalam kunjungan tersebut pihaknya mengungkapkan sejumlah inovasi yang ada di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya.
"Ada 5 inovasi sebagai penunjang mewujudkan kesejahteraan keluarga untuk menuju desa cerdas, ceria enerjik, religius, edukatif, amanah, dan sinergitas," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, PKK adalah salah satu lembaga kemasyarakatan yang menjadi mitra desa, terutama dalam pemberdayaan kaum perempuan.
"Berkat sinergitas stakeholder dan warga, PKK Sukaharja memiliki 5 inovasi sebagai penunjang mewujudkan hal-hal tersebut," ucapnya.
Ia menyampaikan, 5 inovasi yang dimaksudnya meliputi, pertama inovasi Dadar Telur atau pendataan dasawisma menggunakan teknologi berbasis barcode, adalah upaya menciptakan solusi kreatif dan inovatif dalam pendataan dasawisma, dalam bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, bertujuan untuk mendukung program PKK.
"Lalu, kedua, inovasi Sepatu Biru atau sedekah sampah untuk ibu hamil risiko tinggi kurang mampu, adalah upaya membantu mengatasi ibu hamil yang mempunyai risiko tinggi dalam masa kehamilannya," jelasnya.
Lebih lanjut, inovasi itu dilakukan oleh Lansia produktif dan kader untuk membantu ibu hamil yang kurang mampu, agar dapat menangani risiko kesehatan bagi ibu dan janin dengan cara mengumpulkan sampah daur ulang yang akan dijual di Bank Sampah, dan hasil penjualan disumbangkan kepada ibu hamil risiko tinggi yang kurang mampu.
Kemudian, ketiga, inovasi Losida atau lodong sisa dapur, adalah kegiatan mengolah sisa sampah di dapur sebagai upaya mengurangi sampah dan pemanfaatan limbah organik.
Hal tersebut, berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui penganekaragaman pangan, menanam tanaman produktif, dan memanfaatkan sisa dapur untuk pupuk.
Berikutnya, keempat, inovasi Ngabaso atau ngabring bareng ke sekolah, adalah sebuah gerakan yang mengajak siswa siswi untuk berjalan kaki bersama-sama menuju sekolah, baik berangkat maupun pulang sekolah.
"Tujuannya, untuk membiasakan siswa siswi hidup sehat dengan berjalan kaki, melatih kemandirian, dan meningkatkan interaksi sosial antar siswa, yang dimana kami mengajak orang tua mengimbau agar para siswa untuk melakukan jalan kaki ketika bersekolah," jelasnya.
Selanjutnya, kelima, inovasi Jelita Kepo atau jemput balita ke Posyandu, adalah upaya meningkatkan cakupan dan partisipasi masyarkat dalam program Posyandu, terutama bagi mereka yang kesulitan atau enggan datang sendiri. Itu dilakukan oleh kader Posyandu atau petugas kesehatan untuk memastikan semua Balita mendapatkan pelayanan kesehatan dasar seperti, penimbangan, imunisasi, dan penyuluhan gizi kepada ibu-ibu di Posyandu.
Sumber: