Kota Serang Harus Temukan Identitasnya

Pengamat Tata Ruang dan Kota, Wakyudi.(Syirojul Umam/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pengamat Tata Ruang dan Kota, Wakyudi menyebut upaya Pemkot Serang dalam menata kota perlu dikaji ulang agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan skala prioritas masyarakat. Bahkan Kota Serang belum memiliki identitas kuat sebagai ibu kota Provinsi Banten.
Ia menjelaskan, Kota Serang ini masih memiliki karakter yang terbelah, antara wilayah perkotaan yang sedang berkembang dengan wilayah yang masih pedesaan dan kumuh.
”Saat ini yang ada hanya taman-taman, itu bagus, tapi belum bisa menonjolkan citra sebagai ibu kota provinsi. Ibu kota itu butuh sesuatu yang ’wah’, sebuah landmark atau elemen arsitektur kota yang secara fisik bisa menjadi statement identitas,” katanya melalui sambungan telepon, Kamis (16/10).
Maka dari itu, ia menyarankan agar Pemkot Serang perlu memutuskan arah pengembangan kota Serang secara fundamental. Apakah akan dibawa sebagai kota pendidikan, kota industri, atau sesuai dengan citra yang melekat kuat sebagai kota Madani.
”Slogan kota boleh berubah, meskipun itu ranah politis, tapi harus diwujudkan dalam bentuk fisik dan arsitektur kota yang konsisten, mulai dari gerbang kota, penataan alun-alun, hingga tata letak bangunan,” ujarnya.
”Semua harus merefleksikan identitas yang dipilih. Dengan begitu, Serang tidak hanya maju kotanya, tetapi juga memiliki citra yang membanggakan sebagai pusat Provinsi Banten,” tambahnya.
Meski begitu, Dosen Prodi Arsitektur Universitas Faletehan Serang mengapresiasi langkah Pemkot Serang yang tengah melakukan sejumlah program seperti penataan Pasar Induk Rau, maupun Pasar Royal. Namun ia meminta Pemkot Serang untuk tidak mengabaikan isu mendasar seperti penanganan.
”Penataan yang dilakukan Pemkot sudah bagus dalam aspek estetika, namun harus dipastikan bahwa prioritas utamanya adalah masalah yang paling mendesak. Contohnya, banjir yang kerap melanda beberapa titik di kota, serta perbaikan sistem drainase,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap pembangunan harus didasarkan pada dua hal yakni penyelesaian masalah kota dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.”Selain infrastruktur fisik, penataan kota juga harus mendukung pergerakan ekonomi. Wakyudi menyoroti pentingnya dukungan bagi pelaku UMKM,” jelasnya.
”Jika ada pembangunan yang menggusur, harus ada solusi nyata untuk relokasi yang layak agar UMKM, sebagai motor penggerak ekonomi, dapat terus tumbuh. Fasilitas belanja dan ruang publik yang mendukung transaksi ekonomi rakyat perlu diperbanyak,” sambungnya.
Sementara itu, anggota DPRD Banten, Juhaeni M Rois mendesak Pemkot Serang untuk memprioritaskan penanganan banjir. Sebab banjir ini telah menjadi masalah serius yang tak kunjung diatasi.
Juhaeni mengatakan, hampir setiap kali hujan deras, banyak titik di wilayah perkotaan, bahkan banyak perumahan di Kota Serang yang langsung teriak karena terendam.
Ia menyayangkan bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Serang telah mengetahui ada puluhan titik banjir yang belum tertangani dengan baik, namun penanganannya belum maksimal.
”Penanganan banjir itu harus jadi prioritas utama. Penataan juga bagus, tapi jangan diabaikan penanganan banjir, itu keluhan masyarakat kota,” katanya melalui sambungan telepon, Kamis (16/10).
Sumber: