Kabag Kesra: Kondisi Madrasah Belum Sesuai Harapan

Kabag Kesra: Kondisi Madrasah Belum Sesuai Harapan

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lebak, Slamet memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (12/8). (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Data lembaga ma­drasah di Kabupaten Lebak antara Pemkab Lebak dengan Kementerian Agama (Kemenag) Lebak tidak sinkron. 

Pemkab Lebak melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra), Iyan Fitriyana menyatakan, jumlah madrasah yang ada di Kabupaten Lebak di bawah naungan berbagai organisasi Islam lebih dari 1.000 madrasah.

Sebanyak 400 ma­drasah di antaranya di bawah naungan organisasi Mathla'ul Anwar. "Iya kami tidak me­nampik ter­kait kondisi madrasah di Le­bak secara umum yang kon­disinya belum sesuai ha­rapan," kata Iyan kepada war­tawan, Selasa (12/8). 

Menurut Iyan, walau ke­we­na­ngan madrasah berada di Kemenag, sebagai bentuk tang­gung jawab, karena anak didik di madrasah adalah anak-anak yang berasal dari Lebak, Pemkab Lebak telah menerbitkan Perda Wajib Diniyah. 

Bahkan, kata Iyan, dengan APBD yang terbatas Pemkab Lebak telah ikut mem­­­bantu, di antaranya mem­­berikan insentif terhadap 5.425 guru sebesar Rp600 ribu perguru yang diterima setiap tahun. 

Selain itu, Pemkab Lebak juga telah memberikan ban­tuan BOSDa yang diterima setiap siswa Rp30 ribu per tahun. 

"Bantuan untuk sarana dan prasarana madrasah kita bantu dalam bentuk bantuan sti­mulan sebesar Rp25 juta untuk madrasah diniyah yang per­syaratannya harus mengajukan terlebih dulu setahun sebe­lumnya," papar Iyan. 

Jadi, kata Iyan, walaupun anggaran yang dimiliki Pem­­kab Lebak cukup minim, Bu­­pati Lebak memiliki kebijakan yang berpihak dan peduli kepada dunia pendidikan madrasah di Lebak. 

"Ke depan kami berharap Pemkab, Kemenag dan semua pemangku kebijakan madra­sah dapat duduk bareng mem­bahas, agar masalah ini menda­­patkan solusi bersama," ujarnya. 

Slamet, Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Lebak mengaku, data terakhir yang tercatat di Kemenag Lebak tahun 2024, jumlah madrasah sebanyak 807. Tahun ini akan bertambah 12 madrasah. 

"Yang 12 lembaga yang baru sudah berjalan, dan per­izinan­nya sedang proses," tuturnya. 

Untuk madrasah yang kon­disinya rusak dan tidak layak sekitar 25 persen atau sekitar 200 madrasah. 

"Memang ada bantuan untuk pembangunan madrasah, na­mun terbatas, sehingga bantuan untuk rehab tahun 2024 hanya sekitar 45 madra­sah. Itu pun kewenangannya berada di pusat yang menen­tukan layak tidaknya men­dapatkan bantuan," ung­kapnya. (fad/tnt)

Sumber: