Setelah Viral, SMKN 8 Diberi Meja Kursi Baru

Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah (dua dari kanan) mengecek meja dan kursi baru di SMKN 8 Kota Tangsel. Sebelumnya, selama 2 tahun siswa SMKN 8 harus belajar di lantai karena tidak punya meja dan kursi.--
Awalnya ada ruang kelas yang plafonnya jebol. Namun, saat Dimyati meninjau ruangan kelas, plafon sudah diperbaiki.
"Tadinya ada plafon yang bolong dan sudah dibenerin asal sesuai, yang tidak boleh itu korupsi, kolusi, yang harusnya baru ternyata bekas itu tidak boleh. Intinya Provinsi Banten mengawasi secara ketat," ungkapnya.
Terkait rombel yang masih kurang 7 kelas, Dimyati mengaku pihaknya harus membangun unit sekolah baru (USB). Setelah nantinya ada penambahan USB, maka halaman sekolah yang kondisinya rusak akan diperbaiki.
"Inikan sekolah kita dan akan kita prioritaskan. Nanti tahun depan kita cek untuk USB dulu," tutupnya.
Diketahui, SMKN 8 Tangsel memiliki 2 gedung. Gedung pertama memiliki 3 lantai dan digunakan untuk ruang guru dan beberapa RPS. Sedangkan gedung kedua juga memiliki 3 lantai dan digunakan untuk ruang belajar mengajar dan total ada 11 kelas.
Sebelumnya, ratusan siswa SMKN 8 Kota Tangsel belajar di lantai. Kondisi tersebut terjadi sejak 2023.
Hal itu terjadi karena sekolah yang berlokasi di Jalan H. Jamat Gang Rais, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel tersebut belum dilengkapi kursi dan meja belajar. Namun, pada Selasa, 29 Juli 2025 malam Dindikbud Banten mengirim kursi dan meja ke SMKN 8 Tangsel namun, yang dikirim kondisinya bekas.
Setelah ramai diberitakan dan viral, kursi dan meja bekas tersebut diganti dengan yang baru pada Sabtu-Minggu, 1 dan 2 Agustus 2025.
Saat meninjau ruang kelas, Kepala SMKN 8 Kota Tangsel Makmun di hadapan Wagub Dimyati mengatakan, sejak 2023 tahun ajaran baru dimulai di SMKN 8 Tangsel dan memiliki 11 ruang kelas.
"Kelas 10 ada 6 rombongan belajar (rombel), kelas 11 ada 6 rombel dan kelas 12 ada 6 rombel," ujarnya, Selasa, 5 Agustus 2025.
Makmun mengaku, untuk kelas 12 saat ini sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). Dan bila nantinya mereka masuk sekolah lagi maka proses belajar mengajar akan menggunakan RPS yang jumlahnya ada 9 ruangan.
"Kelas 12 kan ada 6 rombel dan kalau sudah masuk sekolah akan belajar menggunakan RPS," tambahnya.
Makmun mengaku, saat ini setiap kelas sudah dilengkapi 36 pasang kursi dan meja baru. Kursi dan meja dikirim oleh Dindikbud totalnya ada 36 set dikali 11 kelas. "Kalau di RPS sebagian sudah ada kursi meja," terangnya.
"Awalnya kita pinjam kursi dan meja bekas dari sekolah swasta terdekat dan SMKN 5 yang disana tidak dipakai. Sekarang barang sebagian sudah dikembalikan pada hari minggu kemarin," tuturnya.
Pantauan di lokasi, selain masih kekurangan ruang kelas dan sebelumnya tidak memiliki mebeler, halaman SMKN 8 Tangsel kondisinya juga memprihatinkan, yakni masih tanah dan bila hujan terjadi genangan dan becek. Namun, gedung satu SMKN 8 Tangsel telah dilengkapi dengan lift yang harganya tidaklah murah. (bud)
Sumber: