Setelah Viral, SMKN 8 Diberi Meja Kursi Baru

Setelah Viral, SMKN 8 Diberi Meja Kursi Baru

Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah (dua dari kanan) mengecek meja dan kursi baru di SMKN 8 Kota Tangsel. Sebelumnya, selama 2 tahun siswa SMKN 8 harus belajar di lantai karena tidak punya meja dan kursi.--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMKN 8 Kota Tangsel, Selasa (5/8) sore.

Kedatangan Dimyati dalam rangka untuk melihat permasalahan yang terjadi di SMKN 8 Kota Tangsel, yang siswanya 2 tahun belajar di lantai, karena tidak adanya mebeler (kursi dan meja belajar). 

Dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman, Dimyati tiba pukul 17.30 WIB.

Dimyati langsung meninjau ruangan guru, ruang praktik siswa (RPS) dan juga ruang kelas. Saat menuju ke gedung lantai tiga yang digunakan sebagai ruang belajar mengajar, Dimyati sempat bertanya kepada Kepala Dindikbud Lukman.

"Bangunan baru kok sudah kusam," ujarnya.

Dimyati mengatakan, saat ini semua kelas di SMKN 8 Tangsel sudah dilengkapi dengan kursi dan meja yang kondisinga baru.

"Jadi tinggal ngatur dan intinya antusias masyarakat ke SMKN 8 Tangsel tinggi sekali. Sehingga membuat kelas 6 rombel. Intinya ada ruangan untuk belajar, tidak kehujanan dan termasuk mebelernya, jadi jangan sampai siswa belajar di lantai," ujarnya.

Dimyati menambahkan, saat ini kursi dan meja belajar sudah dalam kondisi baru.

"Intinya barangnya sudah ada tapi, tidak mungkin kalau barangnya tidak ada secepatnya ini tidak mungkin. Apalgi kalau ngambil di toko dulu tidak mungkin," tambahnya.

"Intinya pengadaan 2025 mebeler sudah ada tapi, penempatan mebelernya baru ada setelah viral. Ini pemantik sehingga mebelernya jadi baru," jelasnya.

Dimyati mengaku, pihaknya akan tetap memonitoring dan menanyakan ke Kepala Dindikbud Banten terkait berapa anggaran untuk membeli kursi dan meja tersebut.

"Uang yang dipakai untuk membeli kursi dan meja ini berasal dari APBD dan bukan dana Bos. Kita juga akan cek kualitasnya," tuturnya.

Menurutnya, di SMKN 8 Tangsel memiliki 11 ruang kelas. Nantinya, jika kelas 12 yang saat ini sedang PKL sudah masuk kelas kembali, maka proses belajar mengajar akan menggunakan RPS yang jumlah ruanganannya bisa 9.

"Malah kita sedang berhitung kalau masih punya ruangan kelas 10 akan ditambah kelas satu lagi. Supaya kalau ada yang tidak masuk SPMB bisa tetap sekolah. Tujuannya supaya kita ada penambahan rombel kalau memang ada murid, jangan sampai ada anak yang tidak sekolah," terangnya.

Sumber: