SMKN 8 Tangsel Kurang 7 Kelas, Siswa Pakai Ruang Praktik Bergantian

Halaman SMKN 8 Kota Tangsel tergenang air saat diterpa hujan deras. Sekolah yang berdiri pada 2023 itu, masih kekurangan 7 ruang kelas.--
TANGERANGEKSPRES.ID, KOTA TANGSEL — Setelah masalah mebeler (kursin dan meja) selesai, muncul masalah baru di SMKN 8 Kota Tangsel.
Kekurangan ruang kelas. Ada 7 rombongan belajar (rombel) tidak memiliki ruang kelas untuk proses belajar mengajar. Dari 7 rombel tersebut, 6 rombel untuk kelas 12 dan satu rombel untuk kelas 11.
Sehingga siswa harus belajar menggunakan ruang praktik siswa (RPS). Diketahui, saat ini SMKN 8 Tangsel memiliki 11 ruang kelas. Dimana kelas 10 memiliki 6 rombel, kelas 11 memiliki 6 rombel dan kelas 12 juga 6 rombel.
Artinya, total ada 18 rombel. Hanya memiliki 11 ruang kelas. Masih kurang 7 ruang kelas. Setiap kelas atau rombel jumlah siswanya ada 36.
Wakil Kepala SMKN 8 Kota Tangsel Bidang Sarana dan Prasarana Muraja mengatakan, selain kekurangan 6 ruangan untuk kelas 12, pihaknya juga kekurangan satu ruangan untuk kelas 11.
"Kelas 12 saat ini sedang PKL. Yang kurang satu ruangan itu kelas 11 tapi, kelas 11 itu sedang on job training (OJT). Kelas 11 itu di tahap satu, baru satu kelas atau rombel yang mengikuti OJT. Nantinya sampai tahap 6. Satu tahap waktu OJT sekitar 3 bulan," ujarnya, Kamis (7/8).
Muraja menambahkan, sesuai jadwal OTJ tahap satu baru akan selesai akhir Agustus.
"Kalau sampai semua selesai OJT perkiraan bisa 2026 dan itu tergantung industri. Kalau kelas 11 masuk sekolah semua, nantinya satu kelas (rombel) pakai satu RPS. Kalau kelas 12 juga sama, yakni kalau sudah masuk akan pakai RPS untuk proses belajar mengajarnya," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMKN 8 Kota Tangsel, Selasa, 5 Agustus 2025 sore. Saat sidak, Dimyati mengatakan, SMKN 8 Tangsel memiliki 11 ruang kelas.
Nantinya, jika kelas 12 yang saat ini sedang PKL sudah masuk kelas kembali, maka proses belajar mengajar akan menggunakan RPS yang jumlah ruanganannya ada 9 dan bisa digunakan bergantian.
"Malah kita sedang berhitung kalau masih punya ruangan, kelas 10 akan ditambah kelas satu lagi, supaya kalau ada yang tidak masuk SPMB bisa tetap sekolah. Tujuannya supaya kita ada penambahan rombel kalau memang ada murid, jangan sampai ada anak yang tidak sekolah," ujarnya.
Terkait rombel yang masih kurang 7 kelas, Dimyati mengaku pihaknya harus membangun unit sekolah baru (USB). Setelah nantinya ada penambahan USB, maka halaman sekolah yang kondisinya rusak baru akan dibangun atau diperbaiki.
"Inikan sekolah kita dan akan kita prioritaskan. Nanti tahun depan kita cek untuk USB dulu," tutupnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 8 Kota Tangsel Makmun di hadapan Wagub Dimyati mengatakan, sejak 2023 tahun ajaran baru dimulai memiliki 11 ruang kelas.
Sumber: