Penduduk Miskin di Banten Capai 772 Ribu Orang

Penduduk Miskin di Banten Capai 772 Ribu Orang

Ketua Tim Sosial BPS Provinsi Banten, Adam Sofian.--

Selanjutnya, mi instan 2,54 persen di perkotaan dan 2,07 persen di perdesaan, dan seterusnya.

Komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

Dikatakan Adam, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2024–Maret 2025.

Pertama, terjadi penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada periode Februari 2024–Februari 2025 sebesar 0,38 persen.

Kedua, inflasi y-o-y pada periode Maret 2024–Maret 2025 terkendali sebesar 0,70 persen.

Ketiga, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada Triwulan III Tahun 2024 (y-o-y) sebesar 4,61 persen dan Triwulan I Tahun 2025 (y-o-y) sebesar 5,48 persen.

Keempat, industri pengolahan baik secara q-to-q maupun y-o-y tumbuh secara positif, yaitu sebesar 0,61 persen dan 4,51 persen.

Sementara itu, Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa pihaknya secara komitmen terus mengupayakan penurunan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Sebab, salah satu tujuan pembangunan adalah penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.

"Mudah-mudahan kita bisa terus menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Banten. Keberhasilan pembangunan pemerintah salah satunya di situ (penurunan angka kemiskinan – red)," ungkapnya.

"Kemudian angka pengangguran juga. Kita akan terus berupaya. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten di Triwulan I Tahun 2025 mencapai 5,19," sambungnya. (mam)

Sumber: