Kerap Dilanda Banjir, Warga Kirim Surat ke Dinas Soal Banjir Batu Nunggul

Kerap Dilanda Banjir, Warga Kirim Surat ke Dinas Soal Banjir Batu Nunggul

BANJIR: Muhamad Asir menunjukkan rumah yang telah dikosongkan akibat sering diterjang banjir di Jalan Raya Pasar Kemis, Minggu (14/9/2025).-Zakky Adnan-Tangerang Ekspres

TANGERANGEKSPRES.ID, RAJEG – Jalan Raya Pasar Kemis, tepatnya di Kampung Batu Nunggul, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, kerap dilanda banjir setiap kali hujan deras turun.

Bahkan, salah seorang warga, Muhamad Asir, terpaksa meninggalkan dan mengosongkan rumahnya yang berada di wilayah RT 05 RW 10, Kelurahan Sukatani, sejak sekitar satu tahun lalu.

Menanggapi hal itu, Lurah Sukatani, Umiyati, menuturkan bahwa pihaknya telah menyurati Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang sejak Juli 2025.

“Isi surat tersebut berisi permohonan agar dilakukan upaya antisipasi dan pengurangan genangan air yang sering terjadi di wilayah RW 10,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (15/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa pihak DBMSDA sebelumnya telah memasang saluran u-ditch sepanjang kurang lebih 200 meter dan juga melakukan penggalian saluran air tambahan dengan panjang serupa. Namun hingga kini, pemasangan u-ditch belum dilanjutkan.

Lebih lanjut, menurutnya, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa genangan air masih sering terjadi, terutama saat musim hujan dan hujan deras.

“Hal ini tentu berdampak pada kenyamanan, keselamatan, dan aktivitas warga sekitar serta pengguna jalan,” ungkapnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, pihak kelurahan memohon kepada DBMSDA Kabupaten Tangerang untuk melanjutkan pemasangan u-ditch, atau setidaknya mempertimbangkan solusi alternatif, seperti berkoordinasi dengan instansi terkait guna menormalisasi saluran irigasi di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Muhamad Asir mengaku telah menetap di rumahnya sejak 1999. Namun, baru kali ini rumahnya diterjang banjir setinggi hampir lutut orang dewasa.

“Sekarang, ketinggian air masih setinggi mata kaki, akibat hujan pada Agustus lalu,” tuturnya, Minggu kemarin.

Saat ini, ia terpaksa mengungsi bersama istri dan ketiga anaknya ke wilayah lain, sambil membawa barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

“Kalau lagi tidak sibuk, saya baru bawa barang-barang. Jadi, sampai sekarang masih ada barang di rumah ini (yang terendam banjir),” tuturnya. (zky)

Sumber: