Proyek PSEL Kota Tangsel Belum Ada Pemenang Tender
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Tri Budi/Tangerang Ekspres--
Pak Ben mengaku, pihaknya memiliki target dengan hadirnya teknologi tinggi tersebut untuk mengolah sampah secara menyeluruh. Pasalnya, kriteria yang diminta itu betul-betul nanti bukan hanya sampah yang baru datang tapi, sampah lama juga harus dapat ditangani.
Sementara rencana tersebut masih proses, untuk penanganan sampah pihaknya masih kerjasama dengan TPA Cilowong di Kota Serang. Selain itu, pihaknya juga sedang menjajaki kerjasama dengan TPA Jatiwaringi yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Saya juga saya tetap minta kerjasama dengan Kabupaten Lebak tetap didalami karena, TPA Dengung itu ditetapkan sebagai TPA regional Provinsi Banten," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala DLH Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan, nantinya perusahaan yang memenangkan tender atau lelang akan mengelola sampah 1.000 ton perhari.
Sampah yang dikelola tersebut akan dimusnahkan dan sebagian didaur ulang sebagian, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang menjadi persoalan utama.
“Dengan jumlah penduduk kita di Kota Tangsel saat ini, nanti rencana PSEL kita kapasitasnya 1.000 ton sampah perhari,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, proyek PSEL tersebut akan dibangun di TPA Cipeucang, sesuai dengan Recana Detail Tata Ruang (RDTR). Kedepannya, jika proyek PSEL mulai berjalan, maka volume sampah yang sudah overload di TPS Cipeucang perlahan dapat teratasi.
"Nantinya, seluruh biaya investasi dalam membangun teknologi PSEL akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan pemenang tender. Pemkot Tangsel sendiri hanya membayar typing fee ke perusahaan pengelola sampah, melalui biaya layanan pengelolaan sampah," tutupnya. (*)
Sumber: