TPA Bangkonol Belum Siap Menerima Sampah Tangsel

Bupati Pandeglang Dewi Setiana (kanan) saat sidak di TPA Bankonol yang akan menjadi tempat pembuangan sampah dari Kota Tangsel.-(Ahmad Fadilah/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, PANDEGLANG - Warga sekitar TPA Bangkonol, Pendeglang menolak wilahnya menjadi tempat pembuangan 500 ton sampah dari Kota Tangsel. Warga sekitar TPA Bangkonol, Yani di hadapan Bupati Pandeglang Dewi Setiana mengaku sebetulnya mendukung penuh atas rencana kerja sama pembuangan sampah antara pemerintah Pandeglang dan Kota Tangsel.
Karena, Pemkot Tangsel dan Pemkab Pandegkang sama-sama saling membutuhkan. Tapi, kerjasama yang dilakukan keduanya, menggunakan logika terbalik. "Kerjasama pembuangan sampah dilakukan tanpa ada perbaikan sarana dan prasarana penunjang terlebih dahulu di TPA. Sehingga sampah semakin bertambah, tapi tidak ada perbaikan saran dan prasarana, jadi ini bagaimana ceritanya, dan kami yang merasakan dampaknya," kata Yani, saat ditemui Bupati di TPA Bangkonol, kemarin.
Dia akan mendukung langkah kersama ini, jika ada perbaikan sistem pembungan dan pengolahan sampah. Karena, sistem pembuangan sampah yang saat ini dilakukan sangat tidak memenuhi standar. "Kami yang merasakan dampak buruk dari TPA yang dikelola asal-asalan ini," ujarnya. Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani pun terkesan lempar batu sembunyi tangan terkait carut marutnya penanganan TPA Bangkonol.
Hal itu terbukti saat sidak TPA Sampah Bangkonol. Dalam sidak itu, Bupati Dewi Setiani sempat menyampaikan kemarahannya kepada kepala UPT Sampah, Direktur BUMD Pandeglang Berkah Maju (PBM) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang dianggapnya tidak becus bekerja.
Wajar saja jika masyarakat mengeluh bau dan kotor, kenyataannya memang seperti ini. Tadi saya pastikan kepala UPT nya di copot, juga Direktur BUMD Pandeglang Berkah Maju (PBM) harus di evaluasi ulang dan juga harus di copot, Kepala Dinas Lingkungan Hidup juga akan dievaluasi,” tegas Dewi kepada wartawan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyoroti langsung kondisi pengelolaan sampah yang dinilainya memprihatinkan, dan tidak sesuai standar kebersihan lingkungan.
Dewi memastikan, ke depan Pemkab Pandeglang akan melakukan pengelolaan TPA Bangkonol dengan lebih baik lagi. Melibatkan, Asda II sebagai leading sektor dari DLH dan UPT.
“Anggaran juga ada, kemudian orang-orangnya cukup, sarana juga ada. Hanya kinerjanya respon cepatnya, responsibility dari orang-orangnya yang mengelola ini harus bagus dan gercep, tahu tupoksinya,” paparnya. Selain mengancam akan mencopot kepala UPT dan Direktur BUMD PBM, Dewi juga memastikan, pengiriman sampah dari Kota Tangsel akan ditunda, sebelum fasilitas dan infrastrukturnya memadai.
Untuk sampah Tangsel belum ada kiriman sama sekali. Dan kerjasamanya sudah dilakukan, untuk ke depan. Sebelum kita nanti menerima sampah dari Tangsel dipastikan infrastrukturnya sudah ditata dulu dengan baik. Dan nanti juga ada untuk kompensasi dampak negatif masyarakat sekitarnya. Baik itu buat personal maupun keluarga,” ujarnya.
Dewi memerintahkan, DLH segera melakukan pembersihan, perbaikan sistem drainase, serta penataan ulang zona pembuangan agar tidak menimbulkan dampak kesehatan. “Mulai hari ini, saya minta perbaikan drainase. Kita tidak bisa membiarkan TPA jadi sumber masalah kesehatan masyarakat,” ucapnya.(fad)
Sumber: