Guru Pelempar Gunting di SMAN 2 Tangsel Dinonaktifkan

Guru Pelempar Gunting di SMAN 2 Tangsel Dinonaktifkan

Siswa dan siswa SMAN 2 Kota Tangsel bermain basket saat pelajaran olahraga. Tri Budi/Tangerang Ekspres--

 

"Terhadap keluarga Bapak Suhendi dan Ibu Iin Muslina terutama anak kami RD, kami mohon maaf atas kejadian ini," jelasnya.

 

Yazid mengaku, pihaknya akan melakukan pembinaan kepada guru tersebut, sehingga masalah tersebut bisa terselesaikan secara internal sekolah. 

 

"Harapannya tentunya dengan pernyataan kami ini, masalah di atas yang sudah masuk ke dalam jalur hukum dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dengan semangat prinsip restorative justice," jelasnya.

 

Menurutnya, kepada guru yang bersangkutan pihaknya telah mengambil langkah tegas, dengan menonaktifkannya untuk sementara waktu sampai masalah tersbeut dinyatakan selesai. "Setidaknya sampai ada petujuk lebih lanjut dari atasan kami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten," tutupnya.

 

Sementara itu, Guru Biologi SMAN 2 Kota Tangsel atau pelaku pelemparan gunting  Ida Winarni, meminta maaf atas kejadian tersebut. "Atas nama pribadi saya minta maaf ke Dindikbud Banten, juga minta maaf kepada kepala sekolah, rekan guru, komite serta anak murid siswa SMAN 2 atas kegaduhan yang saya lakukan," ujarnya.

 

lda juga minta maaf dari hati yang paling dalam kepada korban siswi berinisial RD dan keluarga atas khilaf yang ia lakukan. Kejadian tersebut menjadi pelajaran yang berharaga baginya.

 

"Tidak ada pembenaran dari sisi manapun. Saya sebagai guru menyesali perbuatan ini.

Saya siap menerima konsekuensi apa yang telah saya lakukan," tutupnya.

Sumber: