Kemenkes RI Kunjugi Keluarga di Kelurahan Terumbu Yang Terkena Kusta

Kemenkes RI Kunjugi Keluarga di Kelurahan Terumbu Yang Terkena Kusta

Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat bersama Kemenkes RI pada saat memberikan obat kepada salah satu anggota keluarga yang terindikasi Kusta di Kelurahan Terumbu, Kamis (6/6/202).-Een Amelia-

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pj Wali Kota Serang dan kami juga membawa obat untuk yang dinyatakan terkena kusta, termasuk melakukan skrinning. Nanti, mereka juga diberikan obat untuk pencegahan adanya penularan dari kusta ini," ujarnya.

 

Termasuk para tetangga yang sempat berkomunikasi dan tinggal di lingkungan tersebut, telah dilakukan pengecekan atau skrinning terhadap 20 orang. "Kami berikan obat sebagai pencegahan penularan. Kami juga berharap warga di sini tidak menjauhi keluarga yang terkena kusta, karena ini sebetulnya penyakit biasa," tuturnya.

 

Menurut Regina, penyakit kusta atau lepra bisa disebabkan dari beberapa faktor, di antaranya lingkungan tempat tinggal dan lingkungan di dalam rumah. Namun, meskipun kusta termasuk ke dalam penyakit menular yang menyerang kulit tersebut tidak semenakutkan seperti yang dibayangkan oleh masyarakat. Sebab, masih bisa disembuhkan dan dicegah, asalkan dengan pola hidup sehat serta menjaga lingkungan rumah tetap bersih.

 

"Penyebabnya kuman atau bakteri leprae. Sebenarnya didukung juga dari pola dan lingkungan sekitar, khususnya di dalam rumah. Termasuk air dan sebagainya. Kusta ini memang menular, tapi tidak mudah menular, jadi tidak perlu takut, karena kusta ini bisa dicegah dan bisa disembuhkan," ucapnya.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, pihaknya telah melakukan skrinning terhadap 20 warga yang jarak rumahnya dekat dengan satu keluarga tersebut. 

 

"Alhamdulillah hasilnya semua negatif. Kami juga akan memberikan obat sebagai upaya pencegahan penularan kusta," ujarnya.

 

Sementara, untuk yang satu keluarga beranggotakan tujuh orang tersebut berdasarkan hasil skrinning ulang, hasilnya hanya ada dua orang atau anak yang memerlukan pemeriksaan lanjutan. 

 

"Tapi belum pasti positif (kusta). Lima anggota keluarga lainnya negatif (kusta). Memang, (kusta) ini menular, tapi masa inkubasi (bakteri) itu dua sampai lima tahun, makanya kami melakukan pencegahan dini," katanya. (*)

Sumber: