Terowongan Trondol Biang Kerok Kemacetan

Kondisi Terowongan Trondol Kota Serang, yang menjadi titik kemacetan setiap jam pulang kerja, Selasa (16/9). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kemacetan di kawasan Terowongan Trondol, Kota Serang, semakin dikeluhkan warga. Titik tersebut menjadi biang kerok kemacetan yang hampir terjadi setiap sore, terutama saat jam pulang kerja.
Ardi, warga Taman Mutiara Indah yang jaraknya tidak jauh dari Terowongan Trondol, mengatakan kondisi lalu lintas di kawasan itu kerap membuat resah pengguna jalan. Menurutnya, kemacetan terjadi karena persimpangan di lokasi tersebut tidak dilengkapi dengan lampu lalu lintas.
“Lumayan mengganggu macetnya, hampir setiap hari, karena kalau saya lihat ada pertemuan empat jalur juga di situ, ditambah tidak ada lampu lalu lintas, artinya semuanya main masuk aja,” ujarnya, Selasa (16/9).
Ia menambahkan, kondisi semakin parah saat hujan lebat melanda. Genangan air di sekitar terowongan memperburuk arus lalu lintas dan membuat kendaraan menumpuk.
“Tiap sore, habis pulang kerja itu, pasti di sana macet. Belum lagi kalau posisi hujan lebat, wilayah situ sering tergenang otomatis nambah macet kan daerah situ,” sambungnya.
Ardi berharap, pemerintah segera mencari solusi agar kemacetan di titik itu tidak terus berulang. Ia menilai Pemkot Serang sudah banyak melakukan perbaikan infrastruktur, namun masalah kemacetan juga harus mendapat perhatian serius.
“Harapannya semoga segera diperbaiki lah, masalah ini dari pemerintah. Saya lihat kan sekarang lagi gencar melakukan perbaikan, semoga masalah macet juga bisa diatasi,” kata Ardi.
Lebih jauh, ia juga menyinggung rencana pembangunan flyover di kawasan tersebut. Menurutnya, wacana itu sudah lama terdengar, namun hingga kini belum jelas kelanjutannya.
“Yang saya dengar kan, mau ada pembangunan flyover, cuma masih belum jelas. Jadi semoga saja bisa dibangun lah,” katanya.
Hal serupa juga dikatakan Fikri, warga sekitar kawasan Terowongan Trondol. Ia menilai kondisi macet di jalur tersebut sudah berlangsung lama dan semakin terasa dalam beberapa tahun terakhir.
“Hampir tiap sore memang macet parah. Kalau pagi masih lumayan lancar, tapi pas pulang kerja itu sudah pasti antre panjang. Kadang sampai bikin kesal, apalagi kalau buru-buru,” ucap Fikri.
Fikri juga menyinggung soal faktor minimnya pengaturan lalu lintas. Menurutnya, tanpa adanya lampu merah ataupun petugas yang mengatur di simpang terowongan, kendaraan saling berebut jalan.
“Di situ kan jalurnya bertemu dari empat arah, Tapi nggak ada lampu lalu lintas, jadi kendaraan dari mana-mana masuk begitu saja. Akhirnya malah saling serobot, bikin tambah semrawut,” katanya.
Selain itu, ia menyebut genangan air saat hujan juga memperparah kondisi. Banyak kendaraan yang melambat bahkan terhenti karena khawatir mesin mati.“Kalau hujan deras, apalagi yang agak lama, jalan di dekat terowongan itu bisa dibilang kayak kolam,” terang Fikri.
Sumber: