Dindikbud Kota Tangsel Maksimalkan Program JMS, Cegah 3 Dosa Pendidikan

Dindikbud Kota Tangsel Maksimalkan Program JMS, Cegah 3 Dosa Pendidikan

Kepala Dindikbud Kota Tangsel Deden Deni (kiri) saat Forum OPD Gabungan di Nite and Day Alam Sutera, Senin (26/2/2024).-Endang Sahroni/ TangerangEkspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan memaksimalkan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) untuk mencegah 3 dosa besar pendidikan.

Hal itu disampaikan Kepala Dindikbud Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Deden Deni saat Forum OPD Gabungan Dindikbudn, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD), dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di hotel Nite and Day, Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Senin (26/2/2024).

"Masalah perundungan, bullying, dan kekerasan seksual adalah 3 dosa besar pendidikan. Untuk mencegah itu, kami punya JMS (Jaksa Masuk Sekolah), untuk mengantisipasi dan mencegah kasus itu," kata Deden.

Pernyataan Deden Deni itu juga disampaiikan atas pertanyaan dari salah satu peserta forum OPD gabungan yang berasal dari disabilitas. Dalah Lishandoyo yang meminta Dindikbud Kota Tangsel serius mencegah kekerasan di sekolah.

"Masalah perundungan pada anak-anak, mohon diperhatikan. Jangan sampai terulang. Mudah-mudahan ada solusi," katanya.

Deden Deni melanjutkan, dari tahun-tahun sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Tangsel telah berkeliling ke sejumlah sekolah. Hal itu dilakukan untuk memberikan pembinaan kepada para siswa paa konsekuensinya ketika melakukan pelanggaran hukum.

"Termasuk apa yang harus dilakukan ketika mendapatkan perlakuan bullying," katanya.

Evaluasi kami, lanjut Deden, data kekerasan di sekolah ada penurunan cukup signifikan dari sebelumnya. 

"Maka, akan kami lanjutkan program tersebut. Tujuannya tidak terjadi 3 dosa pendidikan, bullying, perundungan dan kekerasan seksual," terangnya. (*)

Sumber: