Ratusan Tuna Netra Kecewa Tak Dapat Sosialisasi Pemilu 2024

Ratusan Tuna Netra Kecewa Tak Dapat Sosialisasi Pemilu 2024

Surat suara khusus bagi masyarakat penyandang disabilitas-Abdul Aziz/tangerangekspres.id-

TANGERANGEKSPRES.ID - Menjelang hari pencoblosan pada Pemilu 2024, penyandang disabilitas tuna netra di Kota Tangerang mengeluhkan tidak adanya sosialisasi  pemilihan dari komisi pemilihan umum (KPU) Kota Tangerang. Hal itu diungkapkan Sekretaris persatuan tuna netra Indonesia (Pertuni) Kota Tangerang Toyib , belum lama ini.

Dia menyesalkan ratusan tunanetra di Kota Tangerang dalam wadah Pertuni Kota Tangerang tidak mendapatkan sosialisasi pemungutan suara pada Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

 

"Kalau tidak ada sosialisasi dari KPU Kota Tangerang kebanyakan disabilitas tuna netra khususnya di Kota Tangerang masa bodoh dengan pesta demokrasi 5 tahunan ini," ungkap Toyib.

 

Dikatakan, tunanetra di Kota Tangerang seharusnya mendapatkan perhatian dari KPU Kota Tangerang. Sebab, para tunanetra juga memiliki hak pilih dalam perhelatan pesta demokrasi tersebut.

 

"Kalau ingin mendapat antusias dari masyarakat, pemilih tunanetra juga dilibatkan. Kan kami juga masyarakat yang memiliki hak pilih," tukasnya.

 

Dia menuturkan, seharusnya pihak KPU Kota Tangerang memfasilitasi masyarakat dari kalangan tunanetra di Kota Tangerang ini dengan menyediakan tim melakukan sosialisasi Pemilu 2024 terkait pemungutan suara nanti. 

 

Dilain pihak, Ketua KPU Kota Tangerang, Ayatullah menyampaikan, pihaknya telah melakukan sosialisasi bagi warga disabilitas pada November 2023 lalu. "Kita intens melakukan sosialisasi bagi warga disabilitas di akhir 2023 lalu," kata Qori.

 

Dia menuturkan, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Sosial melakukan sosialisasi Pemilu 2024 bagi warga disabilitas yang ada di Kota Tangerang. Pasalnya, berdasarkan data yang didapat, pemilih disabilitas di Kota Tangerang diantaranya cacat pisik sebanyak 2.201 orang, tuna wicara 505 orang, tuna netra sebanyak 369 orang, tuna rungu sebanyak135 orang, cacat intelektual sebanyak 215 orang, dan cacat mental atau orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) sebanyak 1.053 orang.

Sumber: