Atasi Masalah Sampah Pemkot Tangerang Selatan Terus Jajaki Kerjasama Dengan Daerah Lain

Atasi Masalah Sampah Pemkot Tangerang Selatan Terus Jajaki Kerjasama Dengan Daerah Lain

Alat berat sedang mengeruk sampah di TPA Cipeucang, Serpong.-Miladi Achmad.-

TANGERANGEKSPRES.ID - Pemkot Tangsel terus menjalin kerjasa dengan daerah lain untuk penanganan atau pembuangan sampah dari Kota Tangsel. Ada beberapa daerah yang terus dijalin kerjasama, seperti Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang maupun Kota Bogor.

Diketahui, Pemkot Tangsel beberapa tahun ini telah kerjasama dengan Pemkot Serang. Kerjasama tersebut terkait pembuangan sampah dari Kota Tangsel ke TPA Cilowong yang ada di Kota Serang.

Namun, Pemkot Serang kemungkinan tidak melanjutkan kerjasama lagi setelah masa kerjasama tersebut selesai dengan berbagai alasan. Kerjasama dengan Pemkot Serang akan berakhir pada April 2024 mendatang.

Pemkot Tangsel juga telah bekerjasama dengan Pamkab Lebak terkait berbagai bidang dan salah satunya juga soal pembuangan sampah.

Namun, penjajakan pembuangan sampah dari Kota Tangsel ke Kabupaten Lebak juga sepertinya tidak akan berjalan lantaran ada penolakan dari DPRD Kabupaten Lebak.

Penolakan dari DPRD Kabupaten Lebak datang meskipun Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya telah melakukan penandatangan MoU namun, kerjasama soal pembungan sampah tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.

Wali Kota Tangsel Benyamun Davnie mengatakan, kerjasama dengan Pemkot Serang akan berakhir pada April mendatang. "Jadi MoU kita ini dari April 2023 sampai 2024," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).

Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, pihaknya juga menjajaki kerjasama dengan Pemkab Lebak dan berharap dapat berjalan dengann baik dan tidak ada hambatan.

"Soal perpanjangan dengan Pemkot Serang nanti kita lihat diujungnya seperti apa, semua peluang saya buka aja, saya lakukan saja, takutnya mentok disini saja buka jalan disini," tambahnya.

Pemkot Tangsel juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Pemda Jawa Barat di TPA Nambo di Cibinong. Kerjasama juga dijalin dengan Pemkab Tangerang di Jati Waringin namun, hasilnya belum diketahui.

Kerjasama dengan Kabupaten Lebak saat ini sudah pada titik dimana mereka sedang mempersiapkan masuk e-katalog. Paslanya, nanti oleh Pemda Lebak pengelolaannya diserahkan kepada pihak ketiga karena kemungkinan lahannya tersebut milik swasta.

"Artinya standar satuan harga (SSH) sudah ada, jadi di e-katalog tinggal klik saja. Saya berharap di Lebak jadi lebih rendah dan komponennya lebih banyak, bukan hanya typing feenya saja tapi lainnya juga," ungkapnya.

Menurutnya, kerjasama yang dijalan dengan Kabupaten Lebak kemungkinan lebak kuat dan lokasinya lebih luas. Selain itu, lokasinya juga jauh dari permukiman penduduk dan dekat dengan TPS regional Banten.

"Sambil menjalin kerjasama dengan daerah lain kita tetap menjalankan proses Perpres Nomor 35 tentang PLTSa, cuma saya sadar itu prosesnya panjang dan investasinya Rp 2,3 triluun. Kan sampah tiap hari ada dan saya harus cari solusi," terangnya.

"Anggaran untuk kerjasama penanganan sampah sudah kita siapkan di APBD kita meskipun lokasinya belum tahu," tuturnya.

Untuk mengatasi persoalan sampah, Pemkot Tangsel juga saat ini sudah mengoperasikan mesin atau teknologi insinerator yang ada di intermediate treatment facility (ITF) Pondok Aren.

"insinerator tetap berjalan tapi, kapasitasnyankan cuma 10 ton per hari. Kalau efektif bisa tampah kapasitas maksimal 20 ton per hari. Kalau insinerator ini hasilnya bagus, maka kita akan beli untuk ditempatkan di kecamatan lain karena, harganya tidak terlalu mahal dan lahan yang dibutuhkan tidak luas," tutupnya. (*)

Sumber: