Rektor UIN SMH Banten Gagas Turunkan UKT Lewat Pengembangan Bisnis

Rektor UIN SMH Banten, Prof Muhammad Ishom. (SYIROJUL UMAM/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Prof Muhammad Ishom memiliki tantangan dalam menyikapi keluhan mahasiswa terkait besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Namun ia menegaskan komitmennya untuk mencari solusi agar UKT bisa lebih terjangkau, bahkan berencana menurunkannya, tanpa harus mengorbankan status UIN Banten sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
Rektor Ishom mengatakan, meskipun UKT di UIN SMH Banten saat ini relatif lebih murah dibanding kampus lain, ia memahami kondisi ekonomi masyarakat Banten yang menuntut biaya pendidikan yang lebih ringan.
"Kami memahami, ya Banten dengan kondisi ekonomi masyarakatnya seperti saat ini. Sehingga yang ingin kami lakukan itu adalah ke depan, mungkin lebih murah lagi," katanya, Rabu (15/10).
Ia mengaku, akan mencoba untuk menekan UKT atau mengatur ulang persentase grade UKT hingga ke level yang benar-benar terjangkau, meskipun berbenturan dengan tantangan sebagai institusi BLU.
Sebab UIN SMH Banten sangat mengandalkan pendapatan dari UKT untuk operasional mandiri, termasuk pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) dosen.
"Ini PR, mengapa satu sisi kalau umpamanya kita menurunkan UKT kan juga berpengaruh kepada pendapatan BLU," ujarnya.
Maka dari itu, kata Ishom saat ini dirinya tengah merancang strategi pendapatan baru dengan memanfaatkan aset kampus untuk kepentingan bisnis.
"Misalnya Kampus Satu, sekarang kita lagi revitalisasi kampus, kita akan gunakan untuk jadi pusat bisnis di sana," ungkapnya.
Langkah konkret yang diusung adalah mengubah gedung-gedung yang tidak terpakai menjadi ruko yang bisa disewakan. Selain itu, Rektor juga aktif mencari investor untuk mengembangkan potensi kampus.
Dengan begitu, diharapkan UIN Banten tidak lagi mengandalkan UKT sebagai sumber pendapatan utama.
"Mau enggak mau sebetulnya kalau kita tidak mengembangkan unsur yang lain, ya UKT ini segitu. Karena itu pun sudah paling murah," jelasnya.
Rektor Ishom meminta waktu dan dukungan dari semua pihak, termasuk mahasiswa, karena perubahan besar ini membutuhkan proses.
"Enggak mungkin cepat-cepat begini, butuh proses. Tapi sekarang masih mencoba jejaring," tutupnya, optimis UIN SMH Banten akan menjadi kampus yang lebih diperhitungkan di kancah nasional dan internasional," paparnya. (mam)
Sumber: