Tawuran di Pondok Ranji Polisi Periksa 15 Saksi
TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Polisi telah memeriksa 15 saksi terkait tawuran berdarah dua kelompok remaja yang terjadi di depan pintu palang perlintasan kereta Stasiun Pondok Ranji, Ciputat, Sabtu, 23 September 2023 lalu. Tawuran yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB tersebut merenggut satu korban jiwa, yakni pemuda berinisial AN (24). Kapolsek Ciputat Timur Agung Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, memeriksa saksi, dam sedang didalami keterangan dari saksi. "Ada 15 saksi yang kita periksa, mulai dari warga sekitar dan lainnya," ujarnya kepada wartawan, Rabu, 04 Oktober 2023. Agung menambahkan, untuk mempercepat pengungkapan kasus pihaknya juga membentuk tim bersama Polres Tangsel. Pihaknya juga telah memeriksan beberapa kamera pengawas (CCTV). "Tapi, CCTV ini terkendala karena arahnya tidak mengarah ke TKP, sehingga gambarnya tidak terlihat," tambahnya. Menurutnya, saat ini dibeberapa daerah terjadi kasus bullying terhadap anak-anak. Untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi diwilayahnya, Agung mengaku pihaknya telah memiliki program "goes to school". Dalam program tersebut, Bhabinkamtibmas selalu memberikan penyuluhan dan pembinaan anak sekolah dan diharap tidak terjadi bullying di wilayah hukumnya. "Saat ini medsos canggih, terbuka dan siapa saja bisa punya HP dan bisa buka. Kalau orangtua menganggap anak itu harta paling berharga,maka diharap menjaga anaknya, sehingga mana yang baik, mana yang tidak baik bisa kita cegah," ungkapnya. Sebelumnya, tawuran berdarah dua kelompok remaja terjadi di depan pintu palang perlintasan kereta Stasiun Pondok Ranji. Ciputat, Sabtu, 23 September 2023. Tawuran yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB tersebut merenggut satu korban jiwa, yakni pemuda berinisial AN (24). AN tewas dengan sejumlah luka senjata tajam di sekujur tubuhnya. Korban tewas dilokasi tawuran dengan luka parah di kepala akibat sabetan senjata tajam. Korban mengalami luka sobek di bagian punggung, dada kiri, dahi, lengan kanan dan kepala. Korban meninggal dunia di lokasi tawuran. Luka yang dialami korban diperkirakan cukup serius membuat korban sempoyongan lalu tergeletak di jalan dan meninggal dunia. Pihak kepolisian yang mendapat laporan langsung mendatangi TKP. Sesampainya di TKP pihaknya langsung memeriksa saksi-saksi dan barnag bukti, termasuk teman dan pelakunya. Hasil dari informasi yang diperoleh dari saksi-saksi menyebutkan, sesaat sebelum tawuran terjadi terlihat dua kelompok pemuda dengan mengendarai sepeda motor. Mereka melengkapi diri dengan senjata tajam. "Saksi melihat dua kelompak ini tapi, tak lama melihat salah satu orang berjalan sempoyongan dengan luka parah disekujur tubuhnya dan tak lama langsung tergeletak," jelas Agung. Mantan Kapolsek Curug ini mengungkapkan, korban meninggal dunia saat kejadian menggunakan celana jin panjang, memakai sepatu, menggunakan jaket. "Korban meninggal diperkirakan karena mengalami sabetan benda tajam sejenis celurit," tutupnya. (*) Reporter : Tri Budi Editor : Andy
Sumber: