Sudah Berusia 14 Tahun, Ternyata Tangsel Baru Miliki Satu Cagar Budaya
TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Sampai saat ini, Kota Tangsel baru memiliki satu cagar budaya, yakni Keramat Tajug yang berada di Serpong. Padahal Kota Tangsel sudah berusia 14 tahun dan memiliki puluhan obyek diduga cagar budaya (ODCB). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni mengatakan, saat ini baru Keramat Tajug yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. "Keramat Tajug ditetapkan sebagai cagar budaya dan ada surat keputusan (SK) walikota,"ujarnya kepada tangerangekspres.co.id , Kamis, 26 Januari 2023. Deden menambahkan, sebelum ditetapkan sebagai cagar budaya diduga Keramat Tajug adalah cagar budaya. Atas dasar itu kemudian diusulkan dan ditetapkan sebagai cagar budaya dan sudah ditetapkan sejak lama. "Keramat Tajug adalah makam dari Tubagus Raden Wetan Muhammad Atief yang merupakan salah satu pendakwah Islam di Serpong," tambahnya. Menurut dia, Tubagus Raden Wetan Muhammad Atief merupakan putra keenam Raja Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa. "Ia wafat pada 1721 dan dimakamkan di Keramat Tajug. Perjuangan dialah yang dikenang dan diteladani dan bukan kuburannya," jelasnya. Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel ini menjelaskan, dengan dijadikannya sebagai cagar budaya, di situs tersebut ada pengurus dan pemeliharaannya dari Pemkot Tangsel. Pihaknya juga sedang mendata ada berapa tempat cagar budaya lainnya, ada sejarah, ada narasinya dan ini ada tim penilainya. "Kemarin masing-masing kelurahan mengusulkan dan jumlahnya sekitar 50-an yang diduga cagar budaya. Nanti dipelajari, dinilai dan lainnya. Untuk masuk jadi cagar budaya itu banyak penilaiannya," ungkapnya. Deden mengatakan, pihaknya bertanggungjawab dalam pengaturan, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya yang merupakan representasi dari sejarah yang telah dialaminya. Warisan budaya, lanjut dia, mempunyai peran penting sebagai identitas nasional di masa lalu, masa kini, dan masa mendatang. "Diharapkan nantinya semua cagar budaya yang ada di Kota Tangsel dapat terjaga keberadaan dan kelestariannya," tutupnya. Reporter: Tri Budi Editor: Sutanto Ibnu Omo
Sumber: