Kurangi Risiko Akibat Bencana BPBD Gelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana
SERPONG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Sebanyak 70 perserta mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana kota yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Rabu (24/8). Penguatan komunitas siaga bencana tersebut dilaksanakan di Aula BPBD Kota Tangsel dan diikuti oleh komunitas siaga bencana (KSB), relawan kebencanaan dan organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan kebencanaan. Kepala Pelaksanan BPBD Kota Tangsel Uci Sanusi mengatakan, mitigasi bencana adalah upaya yang dilakukan dalam mengurangi risiko bencana. "Ini upaya kita untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (24/8). Uci menambahkan, bencana tidak bisa dihindari namun, wajib diantisipasi. Di Kota Tangsel terdapat beberapa daerah yang rentan terhadap bencana, yang setiap kali turun hujan selalu tergenang. "Artinya bencana ini belum dapat dijauhkan dari masyarakat, sehingga masyarakat harus hidup siaga dan berdampingan dengan masyarakat. Bencana belum bisa dijauhkan dan masyarakat sendiri tidak bisa dijauhkan dari lokasi yang rawan bencana," jelasnya. Uci mencontohkan daerah yang kerap terjadi banjir adalah di daerah Kampung Bulak, Pondok Maharani, BPI dan Pesona Serpong. "Di wilayah kita ini ada 35 titik daerah rawan bencana, baik banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya," ungkapnya. Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel ini mengungkapkan, pelatihan pencegahaan dan mitigasi bencana tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana sebagai pelayanan kepada masyarakat. Karena, penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh baik masyarakat, lintas OPD dan kewilayahan. "Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana diperlukan pengetahuan, skill serta fisik yang memadai. Sebuah pekerjaan rumah bagi badan penanggulangan bencana daerah Kota Tangsel untuk senantiasa meningkatkan kapasitas responder dan relawan kebencanaan," ungkapnya. Upaya peningkatan sumber daya manusia, kualitas data, informasi dan pelaporan yang komprehensif diantara OPD dan kewilayahan menjadi tolak ukur keberhasilan penanggulangan bencana. Sehingga BPBD Kota Tangsel perlu mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas relawan dalam bentuk kegiatan pelatihan pencegahaan dan mitigasi bencana Kota Tangsel. "Goal dari kegiatan ini adalah penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kota Tangsel dapat dilaksanakan dengan cara terencana, terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan dalam sebuah tim penanggulangan bencana Kota Tangsel," tutupnya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, kedepan diharapkan ada komunitas siaga bencana yang namanya mudah diingat oleh masyarakat. "RT, RW, karang taruna dan LPM juga diharap dapat diajak bergabung dalam komunitas kebencanaan," ujarnya. Pilar menambahkan, bencana itu berangsur-angsur terjadi karena kota ini adalah kota dinamis dan ada aktivitas didalamnya. Sehingga kita harus siap sedia dalam menghadapi bencana yang kapan saja bisa terjadi. "Penanganan bencana dilakukan tidak hanya BPBD saja tapi, harus kerjasama dengan OPD terkait dan lainnya," tambahnya. Menurutnya, semua OPD dan organisasi diharap gerak bersama dalam penanggulangan bencana dan mendeteksi dini risiko bencana. Penanganan bencana bisa tuntas bila dilakukan bersama-sama, baik sebelum kejadian maupun saat kejadian. "Komitmen bersama-sama diperlukan untuk penanganan bencana, BPBD hanya liding sektor saja dan ini didukung OPD dan organisasi lainnya," tutupnya. (bud)
Sumber: