Pemprov Sumbang 7 Ribu Obat Cacing

Pemprov Sumbang 7 Ribu Obat Cacing

TIGARAKSA – Enam persen anak di Kabupaten Tangerang terjangkit cacingan. Angka tersebut sudah turun dibanding 2017 yang mencapai 35 persen. Data ini hasil penelitian dari Kemenkes sejak dua tahun lalu di seluruh daerah kabupaten dan kota. Kepala Bidang Pencegahan Persebaran Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Wahyu Santoso mengatakan, anak yang terjangkit cacingan secara kasat mata tidak terlihat gejala. Serta, tidak mengalami demam atau sakit lainnya. Namun, dalam jangka waktu tertentu, anak yang terjangkit cacingan mengalami kekurangan gizi dan anemia. “Kemudian, cacingan dapat menyebabkan anemia pada anak dan ibu hamil. Serta salah satu yang menyebabkan stunting adalah cacingan. Nanti petugas puskesmas yang mengontrol anak yang diberi obat cacing. Jangan sampai nanti obat sampai di tangan warga malah tidak dikonsumsi,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, usai memberikan materi penangan dan pencegahan cacingan di Aula Saung Mang Engking, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis (5/9). Program pemberantasan cacingan di Banten masuk dalam prioritas, sebab penyakit ini menjadi penyebab timbulnya stunting. Sedangkan, untuk Kabupaten Tangerang sendiri, kata dia, pemprov menargetkan nol persen anak terjangkit cacingan. Untuk itu, dikucurkan sebanyak tujuh ribu butir obat cacing Albendazol pada bulan depan. Sasarannya, anak usia nol hingga lima tahun serta anak-anak yang duduk di bangku SD di seluruh kabupaten/kota. Selain dari mengkonsumsi obat cacing, anak diajari cara cuci tangan dengan sabun yang benar. Serta diberikan pemahaman, pola hidup yang sehat dan mencegah timbulnya cacing di dalam tubuh. Kata Wahyu, jangan menunggu sakit akan tetapi selalu waspada, karena sakit bisa menyerang tubuh kapan saja. Kemudian, melakukan pola hidup sehat dengan cek kesehatan secara rutin, menjalankan aktivitas secara fisik serta mengkonsumsi buah dan sayur. “Kabupaten Tangerang sudah diberikan yang kedua untuk obat cacing ini. Ternyata ada penurunan kasus dari 35 menjadi enam persen. Salah satu bukti bahwa pemberian obat cacing secara massal berjalan efektif. Obat ini dapat membunuh tiga jenis cacing gelang, cambuk dan tambang,” ujarnya. “sekitar tujuh ribu butir. Kita harapkan 100 persen tidak mengalami cacingan akan tetapi sasaran optimum kita sebanyak 95 persen. Kita optimis target bisa tercapai karena kita datangi warga dan mendapatkan secara gratis. Warga pun saya lihat antusias,” tambahnya. Sementara, Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmidzi mengatakan, obat cacing akan didistibusikan kepada 44 puskesmas yang tersebar di 29 kecamatan. Namun, puskesmas diharuskan membuat perencanaan pendistribusian obat. “Puskesmas akan mengambil sesuai dengan jumlah sasarannya. Nanti setelah sampai di tangan mereka, oabt akan disalukrkan kepada anak SD dan posyandu yang sudah terjadwal. Disebarkannya secara bertahap, kita targetkan selesai selama tiga hingga empat bulan kedepan,” tukasnya. (mg-10/mas)

Sumber: