Kesadaran Wisata Masih Minin 

Jumat 29-06-2018,03:53 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG – Perkembangan wisata yang pesat di Kota Tangerang mendapat parhatian dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Provinsi Banten. Sebab, perkembangan tersebut tidak sejalan dengan kesadaran penggiat wisata menyediakan fasilitas bagi wisatawan. Ketua Pokdarwis Provinsi Banten yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Sawarna, Lili Suheli mengatakan, peranan Pokdarwis sangat penting bagi dunia pariwisata. Terlebih saat ini Pemerintah Kota Tangerang sedang giat membangun pariwisata berbasis kampung di berbagai wilayah. Untuk itu Pokdarwis provinsi meminta pelaku wisata di Kota Tangerang untuk membuat Pokdarwis tingkat kota. Lili mengatakan, tujuan pembentukan Pokdarwis untuk meningkatatkan posisi dan peran serta masyarakat membangun sektor pariwisata di lingkungannya. Sehingga dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan untuk pengembangan kepariwisataan daerah. Selain itu, tujuan lainnya untuk membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan partisipasi masyarakat sebagai tuan rumah wilayah. “Jangan hanya jadi penonton, masyarakat harus berpartisipasi memperkenalkan, melestarikan dan memanfaatkan potensi daya tarik wisata di masing – masing daerah,” ucapnya ketika ditemui di Gedung Cisadane dalam acara  sosialisasi sadar wisata, Kamis (28/6). Fungsi dari Pokdarwis di tingkat kota, sambung Lili, sebagai penggerak kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pariwisata di lingkungannya sehingga dapat dijadikan destinasi wisata. Menurutnya, perkembangan destinasi wisata baru di Kota Tangerang berkembang dengan pesat. Namun, perkembangan tersebut belum didukung kesadaran masyarakat akan kebutuhan pariwisata. “Kota Tangerang harus memiliki Pokdarwis untuk mengambangkan wisata dan memberdayakan masyarakat,” tambahnya. Terpisah, pakar pariwisata Titien Soekarya mengatakan, untuk menghasilkan value yang tinggi dari sektor pariwisata perlu adanya inovasi yang dilakukan. Salah satunya dengan melibatkan masyarakat mendirikan penginapan (home stay) atau memanfaatkan rumah warga menjadi penginapan di setiap destinasi wisata. “Kalau hanya sebentar wisatawan datang lalu kembali lagi itu sedikit valuenya. Tetapi jika sampai menginap banyak hasil yang akan diperoleh,” ucapnya. Titin mengatakan kunci pendirian homestay harus mementingkan kenyaman, keamanan dan kebersihan. Khusus kebersihan ia memfokuskan terhadap keberadaan toilet. “Jangan sampai ada kotoran di toilet, ruangan harus ada wewangian dan refleksi sehingga pengunjung merasa nyaman,” pungkasnya. (mg-6)

Tags :
Kategori :

Terkait