Macet Panjang, Tol Gratis

Kamis 07-06-2018,06:20 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG-Operasi kepolisian dan aparat gabungan bertajuk Operasi Ketupat 2018 digelar. Personel pengamanan dikerahkan secara maksimal hingga mencapai angka yang fantastis, 177 ribu orang. Fokus operasi ini terkait kemacetan, penurunan angka kecelakaan hingga mengantisipasi timbulnya kejahatan yang memanfaatkan arus mudik. Masuk jalan tol juga akan digratiskan bila terjadi kemacetan sangat panjang akibat antrean. Kemarin (6/6) Polri dan TNI menggelar apel Operasi Ketupat 2018. Di Kota Tangsel, sebanyak 2.200 aparat gabungan dari Polres Tangsel, Dishub Tangsel, Satpol PP Tangsel, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Kodim 0506 Tangerang dan instansi lainnya dikerahkan untuk mengamankan musim lebaran 2018. Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengatakan, personel tersebut akan disebar di tujuh pos pengamanan (pospam) lebaran di wilayah hukum Polres Tangsel. “Lima pospam kita bangun di Kota Tangsel, serta dua pospam di Kabupaten Tangerang,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres seusai apel gelar pasukan dalam rangka operasi ketupat di halaman Mapolres Tangsel, Rabu (6/6) sore. Ferdy menambahkan, personel akan mulai siaga di pospam selama 18 hari, yakni mulai 7 sampai 24 Juni. Menurutnya, dalam musim lebaran tahun ini ada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama. Yakni, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Ketiga adalah potensi bencana alam dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) lainnya, seperti pencurian rumah kosong, pencurian kendaraan, copet, begal, hipnotis dan lainnya. Terakhir adalah ancaman tindak pidana terorisme. Di samping itu pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, markas Polri serta aspek keselamatan pesonel pengamanan harus menjadi perhatian. “Kita perkuat pengaman tersebut dengan personel bersenjata lengkap dan rompi antipeluru,” ujarnya. Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf Imam Gogor mengatakan, Kodim memback up Polres Tangsel dalam pengamanan selama musim lebaran. Seperti mengerahkan dua satuan setingkat kompi (SSK) atau 200 personel yang akan diperbantukan mengamankan Kota Tangsel. “Personel akan dikerahkan di pospam yang ada, termasuk objek-objek vital lainnya,” ujarnya. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, ada dua jalan utama yang menjadi jalur utama masyarakat mudik, yakni Jalan Raya Serpong dan Ir. H. Juanda Ciputat. “Kita mendirikan lima pospam lebaran dengan melibatkan personel gabungan,” ujarnya. Airin mengatakan, sekitar 70 persen warga Kota Tangsel merupakan pendatang dan akan pulang kampung. Untuk itu, dia berharap warga yang akan pulang kampung agar menitipkan rumah kepada ketua RT/RW atau tetangga yang tidak mudik. Sementara Polres Kota Tangerang mengerahkan sebanyak 1.000 personel untuk pengamanan hari raya Idul Fitri 2018. Selain itu juga akan dibuka sebanyak 11 posko pengamanan. Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif menjelaskan, apel gelar pasukan dilakukan untuk memastikan kesiapan personel maupun peralatannya, baik itu dari kepolisian, TNI, Pemda, dan sebagainya. “Jadi gelar pasukan ini, kita akan mengecek kesiapan dari pada semua yang terlibat dalam operasi kemanusiaan,” kata Sabilul. Dia mengatakan, operasi ini meliputi pengamanan masyarakat baik yang hendak mudik, berbelanja, ibadah, dan melakukan rekreasi. Karena itu, penempatan personel akan difokuskan ke lokasi-lokasi yang ada kaitan dengan hal tersebut. Ia memastikan segala kegiatan masyarakat selama libur Lebaran 2018 akan mendapat pengamanan polisi. Warga yang mudik juga mendapatkan pengamanan sejak dari terminal, bandara, atau stasiun menuju kampung halaman. “Melalui kegiatan ini, diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh stakeholders terkait, agar situasi Kamtibmas maupun Kamseltibcar lantas yang kondusif dapat terwujud,” ujarnya. Nantinya, sambung Sabilul, akan ada 11 pos pengamanan, di mana sembilan pos akan ditempatkan pada jalur mudik lebaran 2018 di kawasan Cikupa. “Pos pengaman dan pos pelayanan akan membantu selama momentum mudik lebaran, terutama menekan angka kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran,” kata Sabilul. Dengan rentang waktu yang cukup panjang itu, diharapkan pengamanan mudik Lebaran tahun ini semakin baik. Di Jakarta, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Operasi Ketupat 2018 ini mengerahkan personel pengamanan dari Polri dan TNI. Jumlahnya mencapai 177 ribu personel. “Operasi ini digelar 18 hari sejak 7 Juni hingga 24 Juni,” paparnya. Ada sejumlah fokus utama dalam operasi tersebut, diantaranya soal kemacetan di berbagai jalur, seperti Jalan Pantura, Selatan dan Jalur tengah. Untuk Kemacetan ini, petugas harus membuat posko di setiap titik rawan macet. “Intinya kemacetan ini harus diurai. Untuk kelancarannya karena ada pembangunan jalan tol, itu semua di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR),” terangnya. Namun, Polri memiliki diskresi yang telah dibahas dengan PT Jasamarga terkait arus mudik di jalan tol. Menurutnya, masuk jalan tol akan digratiskan bila terjadi kemacetan sangat panjang akibat antrean. “Namun, kalau tidak panjang, akan dilakukan jemput bola pembayarannya,” ungkapnya. Fokus lainnya adalah kemungkinan kejahatan jalanan dan perumahan akan meningkat. Masyarakat dalam keadaan mudik, hal itu membuat kejahatan jalanan bisa meningkat, seperti pencopetan, pemerasan dan pencurian. “Kalau di perumahan, rumah yang ditinggalkan juga harus aman,” paparnya. Yang paling penting juga memastikan stabilitas harga pangan saat lebaran 2018. Menurutnya, saat ini telah dipastikan bahwa suplai pangan mencukupi. “Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Bulog sudah memastikannya. Maka, tidak ada alasan untuk naik karena suplai,” jelasnya. Masalahnya, kemungkinan ada pada distribusi pangan. kalau sampai ada penimbunan yang dilakukan mafia, bisa jadi ada harga pangan yang naik. “Langkah antisipasi telah dilakukan dengan mengungkap kasus pangan sebanyak 421 kasus se-Indonesia. Semoga bisa menekan niat mereka mempermainkan harga pangan,” ujarnya. Terorisme juga menjadi salah satu momok yang perlu diantisipasi dalam Operasi Ketupat 2018. Kapolri menjelaskan, untuk terorisme dilakukan antisipasi dengan melakukan penangkapan terhadap 96 terduga teroris. 14 diantaranya meninggal dunia karena ditindak tegas, karena melakukan perlawanan. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan Tol Cikampek, Cipali, dan Merak menjadi pusat titik macet pada musim mudik. Untuk itu dia menyarankan agar menggunakan ruas tol fungsional. “Kemarin (Selasa (5/6), Red), saya meninjau tol fungsional. Tol fungsional akan dinyatakan akan berfungsi pada hari Jumat pukul 06.00,” kata Budi kemarin usai menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018 di Lapangan Silang Monas. Busi meminta pemudik yang akan melewati arus tol fungsional untuk tidak memacu kecepatan kendaraannya melebihi 40 km/jam. Hal ini dikarenakan kondisi permukaan jalan yang belum rata serta minimnya lampu penerangan pada ruas tol fungsional. “Saya pikir kita punya waktu libur yang panjang, nikmati saja perjalanannya. Kalau 12 jam jalani 12 jam. Jangan ngoyo karena bisa fatal,” tutur mantan Direktur Angkasa Pura II itu. Tidak hanya di sektor darat saja persiapan dilakukan. Untuk mendukung lancarnya arus mudik, Kementerian Perhubungan menyiapkan kapal cadangan khusus di daerah Madura, Banjarmasin, Makassar dan Balikpapan. Kapal cadangan ini akan digunakan apabila kapal yang ada untuk mengangkut pemudik kurang. Selain itu Budi juga mengajak para pemudik yang akan menggunakan kapal untuk membeli tiket secara online. Alasannya karena lebih mudah dan dapat dipertanggungjawabkan. “Bagi mereka yang akan menggunakan ASDP di Pelabuhan Merak itu ada tiket online. Belilah tiket secara online, sehingga mereka tidak perlu mengantri dan langsung naik,” tuturnya. (mg-11/bud/mas/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait