TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) mulai mematangkan berbagai persiapan untuk memastikan pelayanan wisata berjalan optimal. Sejumlah langkah telah disiapkan, mulai dari penguatan koordinasi dengan pelaku pariwisata, peningkatan keamanan di lokasi wisata, hingga penyediaan fasilitas mobil wisata gratis.
Plt Kepala Disparpora Kota Serang, Zeka Bachdi, mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi internal bersama tim Kang Nong Kota Serang untuk merumuskan persiapan pelayanan wisata selama masa liburan.
"Alhamdulillah, kami kemarin sudah melakukan rapat terkait persiapan wisata. Kami juga melibatkan teman-teman Kang Nong. Pada hari Kamis besok kami akan mengumpulkan PHRI dan kelompok sadar wisata," ujarnya.
Menurut Zeka, Kota Serang ingin tampil sebagai tuan rumah yang baik bagi wisatawan, baik yang berkunjung untuk wisata religi, wisata alam, maupun wisata air. Untuk itu, kerja sama dengan Polres Serang juga diperkuat guna memastikan kelancaran mobilitas saat puncak wisata.
Salah satu fasilitas yang disiapkan adalah Mobil Tubagus, kendaraan resmi Disparpora yang akan disiagakan di sejumlah hotel untuk membantu wisatawan berkeliling Kota Serang.
"Nomor kontaknya sudah kami serahkan ke hotel. Meskipun wisatawan hanya satu orang, Mobil Tubagus tetap siap mengantar,” kata Zeka.
Untuk menghidupkan suasana liburan, Disparpora juga menghadirkan Panggung Wisata di Tourist Information Center (TIC) mulai 20 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026. Pertunjukan seni budaya seperti debus, marawis, dan rudat akan tampil setiap akhir pekan.
"Wisatawan yang ingin melihat seni budaya Kota Serang bisa datang ke TIC. Mulai Sabtu kemarin hingga tahun 2026, setiap akhir pekan akan ada penampilan," tambahnya.
Pada momentum Nataru, pihaknya juga meminta hotel dan destinasi wisata menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung. Zeka menegaskan, hotel diminta turut mempromosikan kekhasan Kota Serang.
"Untuk hotel, kami minta agar menyajikan menu khas Kota Serang, bukan international food. Mereka juga menanyakan penyedia bahan bakunya, dan kami punya pelaku ekraf yang siap bekerja sama," jelasnya.
Berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, titik kerawanan terbesar terjadi di wisata air seperti kolam renang dan waterboom. Karena itu, Disparpora meminta pengelola menambah petugas keamanan dan lifeguard untuk pencegahan insiden.
Zeka menyebut, Kota Serang juga kerap menjadi kota transit bagi wisatawan yang hendak menuju Pandeglang atau Lebak, terutama pada momen liburan panjang. "Semua yang datang harus kita layani dengan baik," ujarnya.
Meski objek wisata di Kota Serang masih berbasis masyarakat sehingga tidak memberikan kontribusi besar pada PAD, potensi pendapatan daerah tetap meningkat melalui sektor pendukung seperti parkir, kuliner, dan tiket masuk.
Ia menambahkan, mayoritas wisatawan yang datang masih berasal dari wilayah Provinsi Banten, seperti Kabupaten Serang dan Lebak. Namun wisatawan dari luar daerah juga terus bertambah. "Dominasi memang masih dari dalam provinsi," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menyampaikan dukungannya terhadap upaya penguatan sektor wisata pada momentum Nataru. Ia menekankan pentingnya pelayanan prima demi meningkatkan citra Kota Serang sebagai daerah yang ramah wisatawan.