TANGERANG — SDN Wanakerta IV, Kecamatan Sindangjaya, sudah selesai melakukan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang di ikuti siswa kelas 5 dengan menggunakan laptop guru SDN Wanakerta IV karena sekolah tidak memiliki komputer untuk siswa melakukan ANBK.
Dalam pelaksanaan ANBK, SDN Wanakerta IV kesulitan Maslah jaringan internet. Karena, selama pelaksanaan internet yang digunakan selalu mengalami gangguan seperti lambat dan terkadang koneksi internet buruk. Akan tetapi, ANBK terus dilakukan karena program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Kepala SDN Wanakerta IV Madrohim Firmansyah mengatakan, bahwa ANBK yang di lakukan sudah selesai, walaupun terganggu oleh jaringan internet yang digunakan. Selain itu, perangkat laptop yang digunakan sangat terbatas karna sekolah tidak memiliki komputer.
”Siswa yang ikut ada 20 orang semua kelas 5, Kendalanya adalah jaringan internet dan juga perangkat komputer. Tetapi, untuk komputer kita menggunakan laptop guru dan siswa melakukan ANBK secara bergantian. Untuk jaringan internet selama ANBK terkadang lancar terkadang lambat, tetapi tetap kita gelar ANBK,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa 9 September 2025.
Madrohim menambahkan, bahwa selama ANBK, siswa di bagi dua kelompok agar bisa melakukan ANBK. Satu sesi di bagi menjadi 10 orang karena laptop guru dan sekolah hanya ada 10 unit saja. Jadi, harus di bagi agar bisa semua melakukan ANBK dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
”Karena kita hanya ada 10 laptop jadi Kami bagi dua, harusnya sebelum melakukan ANBK pemerintah bisa menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan ANBK. Untungnya, kami ad guru yang mempunyai laptop sehingga kita pinjam dulu,” paparnya.
Ia menjelaskan, soal yang diberikan kepada siswa juga terlalu rumit bagi siswa SD, sehingga banyak siswa yang kesulitan. Harusnya, soal ANBK untuk anak SD di permudah dan tidak sama dengan soal ANBK siswa SMP atau siswa SMA dan SMK.
”Harusnya, soal ANBK siswa SD lebih mudah dan simpel. Saya saja melihat bingung soal anak SD begitu rumit sehingga siswa saya memakan waktu lama untuk mengerjakan soal tersebut. Ya semoga, tahun depan soal anak SD lebih mudah dan gampang di pahami,” tutupnya.(ran)