Pemuda Prakerja Dikasih Usaha Sablon Digital

Senin 18-11-2019,10:30 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MAUK – Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Sari, Kecamatan Mauk, memberikan usaha sablon digital kepada pemuda. Hal tersebut sebagai upaya Pemdes mengkaryakan sebagian pemuda yang belum memiliki pekerjaan tetap. Iwan, Penjabat (Pj) Kepala Desa Gunung Sari mengatakan, tahun ini pihaknya memberikan peralatan usaha sablon digital kepada sejumlah pemuda diantaranya, mesin sablon digital DTG (Direct to Garment), satu unit perangkat komputer dan kaos. “Pemberian permodalan berupa perlengkapan usaha sablon digital, ini memanfaatkan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) Gunung Sari, bidang pemberdayaan masyarakatm mencapai Rp70 juta,” jelasnya, kepada Tangerang Ekspres, Jumat (15/8). Belum lama kata Iwan, sejumlah pemuda di desanya diberikan pelatihan percetakan sablon di Kantor Desa Gunung Sari. Tujuannya, tentu agar para pemuda dapat mengoperasikan peralatan usaha sablon digital DTG. Iwan menjelaskan, sistem kerja sablon digital DTG sangat praktis, maka itu bisa jadi peluang usaha rumahan yang menguntungkan. Para pemuda tidak perlu tempat khusus produksi, sebab mesin bisa ditempatkan di rumah. “Kecuali kedepan para pemuda berniat mengembangkan usaha ini di toko, namun untuk tahap awal usaha cukup di kerjakan di rumah dengan sistem pemasaran dari mulut ke mulut ataupun online,” ujarnya. Di tempat yang sama, Muhamad irfan, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Gunung Sari menyampaikan, sablon digital DTG, atau biasa disebut sablon kaos digital adalah salah satu cara penyablonan kaos terbaru yang masuk dalam ketegori sablon digital. Menurutnya, alat yang di pergunakan untuk menyablon kaos dengan sistem itu disebut printer DTG. Printer itu sama saja dengan yang dipergunakan untuk printer kertas biasa, tapi sudah di modifikasi, sehingga barang yang masuk bukan kertas, melainkan kaos. Selain itu lanjutnya, tinta yang digunakan berbeda dengan tinta untuk kertas, sebab tinta yang digunakan adalah tinta khusus garment. Untuk menjalankan di perlukan sebuah komputer yang menggunakan software khusus yang dibuat sesuai printer DTG. “Penyablonan dengan cara ini, kerjanya lebih sederhana dan mudah, tidak memerlukan kemampuan kusus seperti menyablon kaos dengan cara lama. Para pemuda dapat menjual kaos sablon digital antara Rp45 ribu sampai Rp100 ribu,” pungkasnya. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait