Jelang Pilkada Kota Tangsel, 19 Tokoh Berebut Tiket PDI-P

Kamis 19-09-2019,07:24 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGSEL - Penjaringan calon Walikota Tangsel yang dilakukan PDI Perjuangan terbilang sukses. Pasalnya, penjaringan yang dibuka sejak 9-17 September, menarik 20 orang untuk mengambil formulir. Dari 20 pendaftar hanya satu orang yang tidak mengembalikan. Mereka yang mengembalikan formulir diantaranya Tb Rahmat Sukendar, Siti Nur Azizah, Tomy Patria Edwardy, Kolonel Beben Nurfadilah, Heri Gagarin, Kemal Pasya, Aldrin Ramadian, Benyamin Davnie, Drajat Sumarsono, Ade Irawan, Fahd Pahdpie, Gacho Sunarso, Muhammad Reza AO, Arsid, Muhamad, Yusrianto, Yardin Zulkarnaen, Suryadi Hendarman dan Suhendar. Ketua Panitia Penjaringan Calon Walikota Tangsel PDI Perjuangan Kota Tangsel Suhari Wicaksono mengatakan, dari 20 orang yang mengambil formulir hanya Roland Utama yang tidak mengembalikan. "Roland ini adalah kader PDI Perjuangan namun, tidak mengembalikan formulir dan tanpa kabar," ujarnya kepada wartawan, Selasa (17/9) malam. Pria yang biasa disapa Bung Suhari ini menambahkan, dengan banyaknya yang mengembalikan formulir artinya PDIP sukses untuk menjaring putra-putri terbaik yang akan menjadi calon walikota. Hasil ini berbeda dari lima tahun lalu yang mengambil formulir 15 orang dan yang mengembalikan hanya 7 orang. "Hasil ini diluar dugaan karena panitia targetkan awal hanya 15 tapi yang kembalikan 19 orang," tambahnya. Selanjutnya, tim penjaringan membentuk tim khusus yang akan melakukan verifikasi faktual dan administrasi. Tim khusus terdiri dari tiga orang, yakni Ketua DPC, Ketua Penjaringan dan satu pengurus DPC PDIP Kota Tangsel. "Mulai bergerak 18-20 September dan 21 September harus sudah dikirim ke DPD PDIP Provinsi Banten," jelasnya. Bung Suhari memastikan, hasilnya tidak keluar dari yang dipenjaringan. Pada dua peripde lalu ada semua yang dipenjaring pasti direkomendasi menjadi calon walikota. Sehingga tidak ada sejarah di Kota Tangsel dari DPP memotong dan kecil kemungkinan calon dari luar yang ikut penjaringan.  "Pada 21 September nama calon walikota ini kita kirim ke DPD Provinsi dan tanggal 23 didorong ke DPP PDIP," ungkapnya. Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Tangsel Wanto Sugito mengatakan, pilkada bukan sekadar ajang kontestasi demokrasi, lalu pemenang menjadi kepala daerah dan bergaya bak raja lokal. "Pilkada hanya sarana mencari pemimpin yang kelak terpilih, sepatutnya tak lupa akar sejarah dan berpihak pada kaum marhaen atau wong cilik," ujarnya. Wanto menambahkan, tidak ingin lagi mendengar kata RSUD menolak rakyat miskin, tak lagi kita dengar pemuda sulit mencari kerja. Tak lagi dengar pelayanan birokrasi buruk untuk rakyat, tak lagi kita dengar APBD diselewengkan, tak lagi kita dengar ada kekurangan gizi. Juga tidak lagi kita ingin dengar tata kelola kota yang dipimpinnya karut marut, tak lagi kita dengar anak-anak tak bisa sekolah karena orang tuanya miskin dan lainnya," tambahnya. Pengembalian formulir pendaftaran calon walikota yang dibuka PDI-P resmi ditutup Selasa (17/9) pukul 24.00 WIB. Dari 19 nama yang mengembalikan formulir, Aldrin Ramadian adalah yang terakhir mengembalikan. Ia langsung datang sendiri didampingi temannya untuk mengembalikan formulirnya. Menurutnya, datang terakhir untuk mengembalikan formulir karena terkendala syarat yang harus dipenuhi. "Ijazah saya ada di Bandung dan menunggu dikirim dari sana," ujarnya. Aldrin menambahkan, dengan datang dan mengembalikan formulir tersebut artinya ia serius untuk maju sebagai calon Walikota Tangsel. Ia mengaku sudah bilang ke kakaknya yakni Airin Rachmi Diany dan orangtua. "Mereka beri nasehat, kalau berjalan harus serius, berfikir baik, dan berjalan bukan karena orang lain namun, harus karena Allah," tambahnya. Masih menurutnya, yang melatarbelakanginya maju dalam Pilkada adalah sebagai warga Kota Tangsel ingin membuat kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini lebih baik lagi. Program yang ia bawa kepada masyayarakat adalah partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan, yakni sumber daya manusia (SDM). "Caranya dengan memperbanyak pelatihan, edukasi dan vokasi, terus beradaptasi dengan teknologi yang baru," tuturnya. Di tempat yang sama, tokoh lain  yang mengembalikan formulir adalah Arsid. Bagi Arsid, ini yang ketiga kalinya ia maju menjadi calon Walikota Tangsel. "Motivasi saya maju dalam Pilkada Kota Tangsel, yang namnya warga negara punya hak memilih dan dipilih," ujarnya. Arsid menambahkan, bila ikut penjaringan, nanti yang menentukan panitia seleksi. Ia mengaku tidak ada salah mendaftar. Tidak ada persaingan dalam Pilkada namun, sama-saya punya hak memilih dan dipilih. Visi misi yang akan ia tawarkan adalah, membuat masyarakat Kota Tangsel lebih maju lagi. Sudah 10 tahun pemerintahan yang dipimpin Airin Rachmi Diany, apa kekurangannya akan perbaiki dengan menampung keluhan masyarakat dan yang kurang akan diperbaiki. "Pelayanannya sudah baik dan bicara calon harus lebih baik lagi. Tidak mungkin visi misi saya mundur," tambahnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait