Najib Minta SPPG Beli dari Petani Lokal
Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas meresmikan SPPG Hikmatul Imam di Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Jumat (28/11).--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Hikmatul Imam di Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Jumat (28/11).
Najib meminta kepada SPPG agar semua bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibeli dari petani lokal, baik ayam, telur, sayur mayur, beras, dan lainnya.
Hal itu dilakukan supaya perekonomian masyarakat sekitar SPPG bisa berputar dengan baik, dan mereka bisa sejahtera.
"Petugas SPPG harus membeli bahan baku dari potensi lokal, baik dari koperasi, BUMDes, UMKM, petani, maupun produsen di wilayah Desa Majasari. Karena, kebersihannya sudah terjamin dan meningkatkan perekonomian masyarakat juga," katanya, Sabtu (28/11).
Najib mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan, para petugas SPPG wajib mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP), dan pihaknya sudah memberikan arahan mekanismenya.
Apabila SOP sudah dijalankan dengan baik, tentu makanan yang disediakan dapat diproses dengan baik.
"Kami ingin makanan yang sampai ke penerima MBG ini sesuai dengan SOP, masaknya sudah benar, mencuci opreknya bener, semuanya harus memenuhi SOP," ujarnya.
Kata Najib, di Kabupaten Serang baru ada 52 SPPG yang sudah beroperasi masih kekurangan, karena targetnya 130 SPPG agar memenuhi semua wilayah.
Sehingga, pihaknya sedang melakukan percepatan dengan membangun SPPG lagi dan mendorong pihak lain yang ingin ikut serta membangun dapur MBG.
"Banyak pihak yang ingin kerjasama untuk bangun SPPG, tentunya semua proses pembangunannya kita pantau terus. Kalau yang di Jawilan ini, petugasnya dari lokal semua sekitar 40 orang asal Desa Majasari," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Hikmatul Imam, Abdul Rohman mengatakan, saat ini jumlah penerima manfaat dari SPPG Hikmatul Imam tersebut berjumlah 2.500 orang.
Sedangkan, untuk bahan baku makanannya didapatkan dari pengusaha lokal seperti, UMKM, peternak ayam, petani, dan lainnya.
"Petugas yang bekerja di dapur MBG kami, dari warga sekitar kita berdayakan. Semua bahan baku tentunya, kita ambil dari lokal ya ada dari peternak ayam, UMKM, dan lainnya," katanya.
Rohman mengatakan, untuk pengelolaan limbah organik dibagikan ke peternak bebek, dan untuk yang anorganik dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Sumber:


