grup disway
BJB NOVEMBER 2025

Kabupaten Tangerang Siaga Hadapi Cuaca Ekstrim, 29 Kecamatan Rawan Banjir

Kabupaten Tangerang Siaga Hadapi Cuaca Ekstrim, 29 Kecamatan Rawan Banjir

MONITORING BANJIR: BPBD Kabupaten Tangerang monitoring banjir di Kecamatan Curug.(Humas BPBD Kabupaten Tangerang)--

TANGERANGEKSPRES.ID, TIGARAKSA — Sebanyak 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang rawan banjir. Pemkab Tangerang sendiri sudah siaga hadapi cuaca ekstrim. Hal ini seiring peringatan dini dari BMKG akan badai El Nino karena fenomena siklon tropis. Beberapa daerah berpotensi hujan lebat dengan intensitas di atas rata-rata.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang Achmad Taufik mengatakan, ada empat langkah yang disiapkan dalam menghadapi cuaca ekstrim.”Kita apel Siaga Bencana sudah dilakukan tiga kali, melibatkan OPD terkait, Tagana, Relawan, Pramuka dan lainnya,” katanya, Rabu (12/11).

Tak hanya itu, Posko Tanggap Darurat bencana disiapkan di 29 kecamatan yang rawan banjir, yakni Kecamatan Balaraja, Kecamatan Cikupa, Kecamatan Cisauk, Kecamatan Cisoka, Kecamatan Curug, Kecamatan Gunung Kaler, Kecamatan Jambe, Kecamatan Jayanti, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Kosambi, Kecamatan Kresek, Kecamatan Kronjo, Kecamatan Legok, Kecamatan Mauk, Kecamatan Mekar Baru, Kecamatan Pagedangan, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Panongan, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Rajeg, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Sepatan Timur, Kecamatan Sindang Jaya, Kecamatan Solear, Kecamatan Sukadiri, Kecamatan Sukamulya, Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Kelapa Dua.

Posko ini lanjutnya akan menjadi pusat koordinasi di wilayah bila terjadi bencana hidrometeorologi.”Kami memberikan arahan kepada Pos Pemadam untuk siap siaga selalu terkait  siaga bencana. Juga kita siapkan Pusdalops atau operator komunikasi, dan para petugas pos setiap hari sudah rutin bekerja 24 jam,” jelasnya.

Lanjut Taufik, sebanyak 29 kecamatan memiliki riwayat terkena banjir. Kata dia, pihaknya sudah menyiapkan seluruh perangkat dalam posisi siaga.

”Berdasarkan data, hampir seluruh kecamatan ada banjir, tapi tidak seluruh desa atau kelurahannya,” jelasnya.

Perlu diketahui, BMKG memperingatkan seluruh pihak  untuk siaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.

Data BMKG, sebagian wilayah Indonesia masuk peralihan ke musim hujan. Hal ini meningkatnya potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah, mulai dari hujan lebat, angin kencang, hingga ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia.

Berdasarkan analisis BMKG, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi dengan kisaran di atas 150 milimeter per dasarian berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.”Di Kabupaten Tangerang selama ini terkait dengan bencana pada umumnya banjir dan angin puting beliung. Dan berdasarkan data di tahun 2025 musibah banjir tidak terlalu mengkhawatirkan karena air sudah surut dengan waktu 1 jam sampai 24 jam,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Curug Arif Rachman Hakim mengatakan, penguatan saluran air sudah dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim. Sehingga, kata dia, genangan air yang terjadi usai hujan lebat cepat surut.

”Yang utama dilakukan perbanyak normalisasi saluran air baik di perumahan maupun saluran utama,” jelasnya.

Tak hanya itu, penebangan ranting pohon yang sudah rapuh akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia akan menggandeng BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan untuk melakukan pruning atau pemangkasan.

”Hadapi cuaca ekstrim kita akan kolaborasi degan BPBD dan DLH untuk pruning atau pemangkasan dahan pohon peneduh rawan roboh. Kita tingkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana. Yakni, dengan mengaktifkan kembali tanggap bencana kepada RT dan RW kelurahan dan desa,” jelasnya.

”Kita juga tingkatkan sarana perahu karet, pelampung dan lainnya. Ini penting karena peringatan dari BMKG hujan yang terjadi ke depan berpotensi lebih tinggi intensitasnya dari rata-rata saat musim penghujan,” tambahnya.(sep)

Sumber: