Marak Toko Kosmetik Jual Obat Keras
JUAL OBAT: Sebuah rumah di belakang kios dijadikan tempat penjual obat keras di Jalan Raya Rajeg–Tanjakan, Rajeg, Kabupaten Tangerang. -Zakky Adnan/Tangerang Ekspres-
TANGERANGEKSPRES.ID, MAUK — Peredaran obat-obatan terlarang golongan daftar G, seperti Hexymer dan Tramadol, kian meresahkan warga Kabupaten Tangerang. Modus operandi yang digunakan para pelaku kini semakin terselubung dengan berkedok sebagai kios sembako maupun toko kosmetik.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua DPC Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Kabupaten Tangerang M. Denny Setiawan menyatakan, beberapa kali telah menerima laporan terkait keberadaan kios-kios nakal tersebut.
Saat ditemui di wilayah Mauk, Denny menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia memastikan setiap laporan masyarakat akan segera diproses ke jenjang yang lebih berwenang.
”Kami berkali-kali menerima laporan mengenai penjual Hexymer dan Tramadol yang berkedok kios sembako atau kosmetik. Laporan ini selalu kami teruskan ke bidang penindakan Badan Narkotika Kabupaten (BNK),” ujar Denny.
Ia menambahkan, langkah penindakan biasanya akan dilakukan melalui operasi terpadu. ”Biasanya akan langsung ditindaklanjuti oleh petugas gabungan untuk menyisir lokasi-lokasi yang dicurigai tersebut,” imbuhnya.
Selain pada upaya penindakan, GRANAT Kabupaten Tangerang juga menggencarkan upaya preventif melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Sejak dilantik pada Mei 2025, Denny mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjangkau 16 sekolah. Namun, sasaran jangka panjang mereka jauh lebih besar.
”Target kami adalah melaksanakan sosialisasi P4GN ke 1.234 titik, yang mencakup SMP, SMA sederajat, kampus hingga pondok pesantren, baik modern maupun salafi. Kami targetkan program ini tuntas dalam 5 tahun ke depan,” jelas Denny.
Sebagai bentuk nyata keberhasilan di lapangan, dari 16 sekolah yang telah dikunjungi, GRANAT berhasil merekrut hampir sembilan ratus duta pelajar anti narkoba. Para duta ini diharapkan menjadi perpanjangan tangan GRANAT di lingkungan sekolah untuk mengawasi dan mengedukasi rekan sejawat mereka.
Denny memberikan peringatan keras kepada masyarakat, terutama generasi muda. Menurutnya, pengedar narkotika saat ini semakin cerdik dalam mendekati calon korban.
”Pengedar dan penyalahguna sekarang sangat pintar. Mereka merangkul calon pengguna dan merekrut pengedar baru dengan cara yang sangat halus. Poin utamanya adalah jangan mudah terhasut oleh iming-iming atau ajakan mereka,” tegasnya.
Di akhir wawancara, GRANAT mengajak seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan lingkungan masing-masing demi memutus mata rantai peredaran obat terlarang di Kabupaten Tangerang. (zky)
Sumber:

