Tangsel Menghadapi Krisis Pengelolaan Sampah, Penumpukan Sampah Masih Terjadi Disejumlah Wilayah
Tumpukan sampah di kolong flyover Ciputat.(Tri Budi/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGSEL — Kota Tangerang Selatan (Tangsel) krisis pengelolaan sampah. Penumpukan sampah di berbagai sudut ruas jalan dan permukiman warga terjadi beberapa hari terakhir. Aroma busuk merebak dan mengganggu kenyamanan warga.
Kota Tangsel, termasuk dalam kategori kota metropolitan karena populasinya yang besar, pertumbuhan ekonomi pesat, dan perannya sebagai kota penyangga Jakarta yang berkembang pesat menjadi pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan hunian modern.
Namun sayang, daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang tersebut kini tengah kesulitan dalam pengelolaan sampah. Tumpukan sampah terlihat di sejumlah titik seperti di trotoar jalan, sparator jalan dan di bawah flayover. Tumpukan sampah telah ditutup oleh pihak Kecamatan Serpong menggunkaan terpal untuk menghindari bau. Tumpukan sampah juga terlihat di trotoar dekat PDAM Cabang Serpong - PT Tirta Kerta Raharja, di trotoar dekat jembatan di Jalan Ciater Raya dan lainnya.
Selain di Serpong, tumpukan sampah juga terlihat di kolong flyover Ciputat. Tinggi tumpukan sampah disana mencapai 1,5 meter dan telah ditutup dengan menggunakan terpal warna biru. Tumpukan sampah juga terlihat di sparator dekat traffic light (TL) Gintung. Selain tempat tersebut, tumpukan sampah juga terjadi disejumlah lokasi di kawasan Kota Tangsel pasalnya. Hal ini terjadi lantaran sampah warga yang tidak terangkut memenuhi permukiman warga hingga jalanan.
Warga Ciputat Olay mengatakan, dirinya prihatin atas permasalahan sampah yang dihadapi Kota Tangsel belakangan ini. Ia berharap Pemkot Tangsel segera bertindak dan mencari solusi untuk mengatasi persoalan sampah ini.”Pemkot harus berlari mengatasi persoalan ini. Kalau dibiarkan dan sampah menumpuk di sana-sini dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan baru, yakni penyakit,” ujarnya Tangerang Ekspres, Rabu (17/12).
Olay menambahkan, dirinya juga bingung kenapa masyarakat membuang sampah seenaknya di tempat yang seharusnya bukan tempat pembuangan sampah. Misalnya buang sampah di bawah kolong flyover Ciputat maupun di sparator jalan di Jalan Ir. H. juanda Ciputat. ”Seharusnya warga tidak buang sampah sembarang, terlebih di trotoar maupun sparator jalan. Selain tidak sopan, juga mengganggu keindahan kota. Pelaku buang sampah sembarangan ini harusnya ditangkap dan diberi sanksi yang tegas,” tambahnya.
Sementara itu, warga Pamulang Siska mengatakan, meskipun sudah beberapa hari sampah di rumahnya tidak diangkut petugas, namun dirinya tidak membuang sembarang sampah tersebut. ”Sampah saya masukan ke dalam kantong plastik besar dan saya ikat supaya baunya tidak menyebar,” ujarnya.
Siska menambahkan, sampah tersebut dirinya letakan di depan pagar rumah dan lebih memilih menunggu petugas kebersihan datang dan mengangkatnya dari pada membuang kesembarang tempat. ”Bau sih bau, tapi saya tetap percaya tidak lama lagi akan ada petugas kebersihan yang mengangkat sampah ini,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Serpong Syaifuddin mengatakan, sejak beberapa waktu lalu memang terjadi penumpukan sampah di trotoar depan Puskesmas Serpong 1. Sampah ditutup pakai terpal untuk mengurangi bau. Selain itu menempatkan petugas trantib untuk berjaga di sekitar tumpukan sampah supaya tidak ada orang yang membuang sampah lagi. ”Tapi, kalau anggota trantib tidak ada, ada saja warga yang buang sampah di lokasi ini,” ujarnya.
Sae berharap kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan lebih baik memanfaatkan TPS3R yang ada untuk tempat pembuangan sampah sementara. ”Kalau TPA Cipeucang sudah jadi pasti sampah yang ada di TPS3R akan diangkat dan dibuang ke Cipeucang,” tambahnya.
Ditempat berbeda, Camat Ciputat Mamat memgatakan, pihaknya telah menutup tumpukan sampah yang ada di kolong flyover Ciputat. Namun, pihaknya bersama warga juga telah mengangkat sebagian sampah ke sejumlah TPS3R. ”Sebagian telah diangkat, tapi warga yang buang sampah lebih banyak,” ujarnya.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, untuk mengatasi pesoalan sampah pihaknya juga sedang menjajaki kerja sama dengan Pemkot Serang. ”Kemarin saya sudah bertemu dengan Wali Kota Serang. Kerja sama dengan Pemkot Serang insya allah itu mudah-mudahan segera terwujud,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut Pemkot Serang membuka diri dan pihaknya saat ini sedamg mempelajari kesepakatan-kesepakatannya apa saja.”Mudah-mudhan awal tahun depan sudah bisa mulai diterapkan. Dulu kita sudah pernah kerja sama dengan Pemkot Serang terkait sampah juga dan dan ini mau dilanjutkan,” tambahnya.(bud)
Sumber:

