Menag Minta Perbaikan Sarpras di Mina dan Arafah
JAKARTA - Geliat persiapan haji 2019 tidak hanya ada di Indonesia. Tetap juga sudah terasa di Saudi. Hari ini (10/12) Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin membahas MoU atau taklimtul hajj bersama Menteri Haji Arab Saudi. Lukman bertolak dari Jakarta menuju Saudi kemarin (9/12). "Senin besok (hari ini, Red) saya bertemu sekaligus menyepakati taklimat hajj dengan Menteri Haji Saudi," katanya sebelum berangkat. Ada sejumlah misi atau permintaan yang akan diajukan oleh pihak Indonesia ke Saudi. Diantaranya adalah Indonesia akan kembali mengusulkan pentingnya perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) di Arafah serta Mina. Menurut dia aspek layanan dan sarpras di Arafah dan Mina selalu menjadi persoalan krusial dalam penyelenggaraan haji. Lukman mengakui perbaikan sarpras di Arafah dan Mina terus dilakukan. Tetapi baginya masih diperlukan terobosan agar jemaah bisa lebih nyaman dan khusyuk dalam beribadah di sana. "Apalagi, Armina menjadi rangkaian dari puncak haji itu sendiri," tutur dia. Catatan khusus dalam pembahasan MoU haji 2019 adalah pengadaan pendingin udara atau air condition (AC) di setiap tenda haji. Lukman menegaskan fasilitas pendingin udara itu penting, karena musim haji 2019 diperkirakan bertepatan dengan puncak musim panas. Sementara itu untuk layanan di Mina, Lukman mengatakan isu pokok adalah ketersediaan toilet dalam jumlah yang cukup. Supaya jamaah tidak perlu antri panjang untuk masuk toilet. "Indonesia berharap Saudi bisa mengambil langkah solutif terkait hal ini," harapnya. Misalnya dengan menyiapkan tenda bertingkat dan menambah toilet. Selain itu Kemenag juga akan menyampaikan rencana penerapan sistem zonasi dalam penempatan jamaah di hotel atau pemondokan. Dalam sistem zonasi ini, penempatan hotel akan dikelompokkan sesuai wilayah di Indonesia. Harapannya bisa menambah kenyamanan jemaah dan memudahkan layanan variasi menu katering. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menyampaikan beberapa layanan di Saudi yang harus diperbaiki. Bertepatan dengan pembahasan MoU haji 2019 antara Indonesia dengan Saudi. "Perihal posisi jamaah haji Indonesia di Mina yang masih dialokasi paling jauh. Di Mina Jadid," tuturnya. Dia berharap seluruh jamaah Indonesia bisa berada di Mina. Kemudian politisi Gerindra itu berharap ada pembahasan soal layanan imigrasi Saudi. Tahun ini layanan imigrasi Saudi dilakukan sejak jamaah berada di asrama haji Jakarta. Sodik berharap layanan serupa tahun depan bisa dibuka di asrama atau embarkasi haji lainnya. Sebab inovasi dari pemerintah Saudi itu, bisa mempercepat proses kedatangan jamaah di bandara Jeddah atau Madinah. Terkait dengan sarpras di Arafah dan Mina, Sodik setuju harus terus ditingkatkan. Pemerintah perlu mendesak Saudi supaya memperbaiki fasilitas di Mina. Selain itu angkutan yang membawa jamaah haji dari Mina Jadid ke tempat melempar jumrah. Kemudian Sodik berharap Kemenag harus bisa meminta regulasi khusus ke Saudi. Supaya bisa memperkuat pemeritah Indonesia memberi sanksi kepada muasasah, perusahaan katering, perusahaan bis akibat kinerja yang kurang baik. (wan)
Sumber: