Lomba Cipta Menu B2SA 2025, Bantu Ketahanan Pangan dari Keluarga

Lomba Cipta Menu B2SA 2025, Bantu Ketahanan Pangan dari Keluarga

SEMANGAT: Bupati Tangerang Moch. Maesyal Tasyid membuka resmi B3SA agar bisa meningkatkan ketahanan pangan.(Dok Kominfo Kab. Tangerang)--

TANGERANG — Bupati Tange­rang, Moch. Maesyal Rasyid secara resmi membuka Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seim­bang, dan Aman (B2SA) berbasis pangan lokal tingkat Kabupaten Tangerang tahun 2025. 

Kegiatan yang diikuti oleh se­luruh TP PKK kecamatan se-Kabupaten Tangerang tersebut digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang. Kamis (7/8/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menekankan pen­tingnya kolaborasi antar ge­nerasi dalam mendorong inovasi pangan lokal sebagai bagian dari upaya bersama membangun keta­hanan pangan dari tingkat keluarga dan desa. Semangat dan kreativitas kaum ibu, baik yang muda maupun senior, sangat dibutuhkan dalam menciptakan menu-menu sehat yang dapat dikonsumsi oleh ma­syarakat, terutama anak-anak dan remaja putri.

“Saya ingin ada kolaborasi antara yang tua dan muda. Yang tua punya pengalaman, yang muda punya semangat dan kreativitas. Ini penting untuk kita dorong bersama,” ungkap Bupati.

Dia menegaskan bahwa peme­rintah daerah siap mendukung dari segi fasilitas, bibit, alat perta­nian, hingga akses permodalan lunak melalui Dinas Koperasi maupun BPR. Selanjutnya, dia juga mengajak seluruh masya­rakat, khususnya para kaum ibu dan kader PKK, untuk meman­faatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan mandiri. 

“Silakan tanam apa saja di pe­karangan rumah, bisa ubi, sayur, cabe. Kita bantu bibitnya, pupuk­nya, bahkan modalnya melalui program pinjaman lunak. Yang penting ada usaha dari bawah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bupati Maesyal juga menyampaikan bahwa hasil olahan pangan lokal ini nantinya bisa men­jadi bagian dari program ma­kan tambahan di sekolah, pos­yandu, hingga Puskesmas, selama memenuhi prinsip B2SA: Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman.

”Saya  berharap kegiatan ini tidak berhenti pada lomba semata, namun dapat menjadi gerakan berkelanjutan dalam memperkuat ketahanan pangan rumah tangga dan membuka peluang ekonomi melalui olahan pangan lokal,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jat­mika menjelaskan bahwa lomba tahun ini dibagi dalam dua kate­gori utama yaitu, menu sarapan dalam box untuk anak sekolah, khususnya remaja putri usia 13–15 tahun berbasis pangan lokal dan kategori produk olahan pangan lokal komersial, sebagai upaya pengembangan usaha kecil berbasis pangan lokal yang ber­daya saing. “Kegiatan ini adalah bentuk intervensi non-medis yang edukatif dalam rangka men­dorong kesadaran masyarakat, khususnya remaja putri, akan pentingnya konsumsi pangan bergizi seimbang,” ujar Asep.

Pihaknya juga terus mendorong agar kegiatan tersebut tidak hanya sekadar ajang kompetisi, namun bisa menjadi ajang edukasi, advo­kasi, sekaligus penguatan jejaring antar TP PKK kecamatan untuk bersama-sama menciptakan sum­ber daya manusia yang sehat dan produktif.(sep)

Sumber: