Kota Palu Belajar TPS 3R ke Kota Tangsel
CIPUTAT-Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, belajar pengolahan sampah di Kota Tangsel, Selasa (4/12). Rombongan yang dipimpin Asda 1 Kota Palu Moch. Rifani tersebut diterima Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie di Ruang Anggrek Balai Kota. Mengawali sambutannya, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan turut berbelasungkawa atas bencana yang terjadi beberapa waktu lalu. "Kita berbelasungkawa atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Palu dan sekitarnya," ujarnya, Selasa (4/11). Benyamin menambahkan, luas Kota Tangsel hanya 147,19 kilometer per segi dan jauh berbeda dengan luas Kota Palu. Meskipun daerahnya sempit namun, sampah yang dihasilkannya warga tiap hari mencapai 800 ton. Untuk mengurangi produksi sampah dilakukan beberapa upaya oleh Pemkot Tangsel. Salah satunya membangun tempat pengolahan sampah reduce, reuse dan recycle (TPS 3R). "Kalau tidak dikelola dengan cara TPS 3R tentu sampah yang dihasilkan masyarakat lebih banyak lagi," tambahnya. Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut juga menjelaskan tentang sistem informasi yang telah berjalan di Tangsel untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Seperti, Sisumaker, walikota bisa memerintah atau mendisposisi bawahannya untuk melaksanakan tugas, termasuk tembusan surat juga bisa dilihat. Juga ada aplikasi Simral, dimana walikota bisa pantau kegiatan yang ada di OPD berjalan atau tidak. "Termasuk aplikasi Siaran Tangsel, aplikasi ini sebagai tempat masyarakat mengadu berbagai hal, mulai dari kemacetan, sampah dan lainnya," jelasnya. Menurutnya, Pemkot Tangsel juga harus belajar ke Kota Palu terkait bagaimana roda pemerintahan bisa tetap berjalan ditengah bencana yang dialami. "Kantor pemerintahan adfa yang rusak dan beberapa pegawai ada yang anggota keluarganya hilang," tuturnya. Sementara itu, Asda 1 Kota Palu Moch. Rifani mengatakan, rombongan yang berjumlah 20 orang camat dan lurah tersebut datang ke Tangsel untuk belajar cara pengolahan sampah dengan cara TPS 3R. "Di Palu kita belum meliki TPS 3R dan pengolahan sampah hanya dibawa ke TPA saja," ujarnya. Rifani menambahkan, rombongan datang ingin mengetahui dan belajar cara mengelola TPS 3R dan melibatkan masyarakat agar mau berpartisipasi dalam program itu. "Mudah-mudahan apa yang kita dapat di Tangsel bisa ditereapkan di Palu," tuturnya. (bud)
Sumber: