Prihatin, Jalan Sindang Sari Rusak Parah
PASAR KEMIS – Kondisi jalan ketos pancuran di Kampung Ketos, RT 02/05, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis rusak parah. Menjelang musim hujan, warga khawatir banyak pengguna jalan yang tergelincir di jalan tersebut. Demikian dikatakan, Amsa, Ketua RT 02/05, Kelurahan Sindang Sari kepada Tangerang Ekspres, Rabu (14/11). Padahal, ujarnya, Provinsi Banten sudah berusia delapan belas tahun setelah menjadi daerah pemekaran dari Provinsi Jawa Barat. “Sayangnya, meskipun sudah mandiri, masih banyak jalan dalam provinsi ini yang masih rusak parah. Salah satunya, jalan Ketos Pancuran,” ungkapnya. Lebih lanjut, mirisnya, daerah ini sudah menjadi salah satu wilayah yang berstatus kelurahan di Kecamatan Pasar Kemis sejak beberapa tahun lalu. Namun, masih ada jalan penghubung antar desa atau kelurahan yang rusak parah. “Jalan ini berbatasan dengan Desa Pangadegan, malahan jalan di desa tersebut sudah dibetonisasi dengan lebar sekitar empat meter. Di sini, jalan sepanjang 300 meter, masih rusak parah sampai sekarang,” ungkapnya. Akibat jalan rusak, ia menuturkan, banyak pengguna jalan yang mengendarai sepeda motor tergelincir di jalan Ketos Pancuran. Selain rusak, jalan ini belum memiliki saluran pembungan air limbah (SPAL) rumah tangga, sehingga air menggenang di beberapa titik badan jalan. Dengan demikian, jalanan menjadi licin. Apalagi, sambungnya, kalau sering turun hujan, maka kondisi jalan semakin becek dan licin. Jadi, dia khawatir semakin banyak pengguna jalan yang terjatuh di jalan ketos pancuran saat musim hujan mendatang. Sejak beberapa tahun lalu, ia mengaku, sudah berupaya mengajukan pembangunan betonisasi jalan Ketos Pancuran, tetapi belum terealisasi sampai saat ini. “Pegawai kelurahan saja pernah terpeleset di jalan ini,” tuturnya. Di tempat terpisah, Rasim Sugianto, Plt Sekretaris Kelurahan Sindang Sari mengatakan, pihaknya sudah mengajukan pembangunan betonisasi Jalan Ketos Pancuran pada 2018 ini. Menurutnya, realisasi pembangunan betonisasi jalan akan dilaksanakan pada 2019 mendatang. Dari sepanjang 300 meter jalan rusak tersebut, tidak bisa dibangun dengan lebar empat meter secara keseluruhan. Sebab, menurutnya, sekitar 30 meter jalan hanya bisa dibangun dengan lebar dibawah empat meter. “Ini karena ada empat bangunan rumah milik warga yang menjorok ke badan jalan,” ujarnya. Sebelum pembangunan betonisasi jalan terealisasi, ia meminta, sebaiknya warga dapat rela membongkar bangunan rumah seperti pagar, tujuannya agar realisasi pembangunan betonisasi jalan bisa selebar empat meter secara keseluruhan. “Kami akan bicarakan dengan masyarakat terkait persoalan ini,” imbunya. (mg-2)
Sumber: