Jadwal SNMPTN Masih Tentatif

Jadwal SNMPTN Masih Tentatif

Jadwal SNMPTN 2019, ujian tulis berbasis komputer (UTBK), dan SBMPTN 2019, sudah dilansir meski sifatnya masih tentatif. Jadwal dilansir Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), sebagai pelaksana SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN, yang hingga kemarin belum resmi dikukuhkan. Meskipun pelaksanaan UTBK berpotensi bertabrakan dengan Ujian Nasional (Unas) 2019, siswa tak perlu khawatir. Sebagaimana diketahui tahun depan berlaku skema baru dalam SBMPTN. Pelaksanaan ujian tidak lagi bebarengan dengan pemilihan program studi (prodi). Pada skema yang baru, ujian digelar lebih dahulu dengan nama UTBK. Kemudian berbekal nilai yang didapat saat UTBK, pelamar baru mendaftar SBMPTN. Berdasarkan jadwal tentatif yang beredar pendaftaran UTBK dilaksanakan pada 12 Januari – 27 Maret. Kemudian ujiannya digelar pada 30 Maret sampai 26 Mei. Total ada 12 kali pelaksanaan UTBK dalam kurun waktu tersebut. Kemudian nilai UTBK dikeluarkan pada 10 April sampai 2 Juni. Lalu pendaftaran SBMPTN 2019 secara online digelar pada 10 sampai 24 Juni. Terakhir pengumuman hasil SBMPTN disampaikan pada 9 Juli. Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sampai saat ini belum melansir secara resmi jadwal Unas 2019. Namun sejumlah pemda, diantaranya DKI Jakarta, sudah melansir prakiraan jadwal Unas 2019. Provinsi yang dipimpin mantan Mendikbud Anies Baswedan itu memperkirakan Unas 2019, untuk semua jenjang, digelar mulai 8 April. Jika jadwal tentatif UTBK 2019 dipadukan dengan prakiraan Unas 2019, maka pelaksanaan UTBK bertabrakan dengan jadwal unas. Sekretaris Panitia Pusat SBM PTN 2019 sekaligus Rektor ITS Surabaya Joni Hermana menuturkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan jadwal UTBK yang bertabrakan dengan unas itu. Dia mengingatkan bahwa UTBK 2019 tidak hanya diikuti oleh anak-anak SMA/sederajat tahun depan melaksanakan unas. UTBK tahun depan juga diikuti oleh lulusan SMA tahun 2017 dan 2018. ’’Tidak masalah,’’ katanya. Bagi seluruh pelamar UTBK, termasuk yang tahun depan ikut unas, diberikan kebebasan memilih jadwal UTBK. Mereka bisa memilih sebelum atau sesudah pelaksanaan unas. Sehingga pelaksanaan UTBK untuk siswa yang saat ini duduk di kelas XII SMA/sederajat, tidak mengganggu pelaksanaan unas. Sebagai contoh tahun lalu ujian SBMPTN dengan unas juga tidak terpaut jauh. Tahun lalu unas jenjang SMA digelar 9-12 April. Sedangkan ujian SBM PTN dilaksanakan pada 8 Mei. Itu artinya ada jarak sekitar satu bulan. Tahun depan diperkirakan jarak antara unas dengan UTBK sesi belakangan juga sekitar satu bulan. Terkait dengan keberadaan bimbingan belajar (bimbel), Joni mengatakan tidak ada unsur yang memberatkan dengan sistem baru SBMPTN ini. Dia mengatakan pihak bimbel bisa mengatur sedemikian rupa, sehingga anak bimbingannya ikut UTBK di sesi-sesi awal. Setelah itu dievaluasi apakah nilai yang didapat maksimal atau tidak. ’’Kalau (nilainya, Red) masih kurang baik, dibimbing lagi. Lalu ikut tes lagi,’’ katanya. Sehingga pada tes yang kedua itu, ada potensi nilai peserta bimbingan bisa meningkat. Peserta UTBK diberikan kebebasan memilih nilai yang paling tinggi. Apakah itu dari nilai UTBK pertama atau kedua. Sementara itu Ketua Panitia Pusat SBMPTN 2018 yang juga rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan bahwa tahun depan tidak ada lagi ujian SBMPTN berwujud kertas. Seluruhnya sudah berbasis komputer. ’’Dilaksanakan di 85 PTN yang ikut SBMPTN,’’ katanya. Ravik menjelaskan seluruh PTN sudah menyiapkan infrastruktur komputer untuk pelaksanaan ujiannya. Menristekdikti Mohamad Nasir sebelumnya mengatakan bahwa pelaksanaan UTBK terlepas dari unas. Termasuk bentuk soal ujiannya. Dia mengatakan soal unas bersifat evaluasi hasil belajar. Sedangkan soal UTBK untuk mendaftar SBM PTN, lebih pada melihat potensi pelamar. (jpg/bun)

Sumber: