Ciputat Juara Cipta Menu Nonberas dan Terigu

Ciputat Juara Cipta Menu Nonberas dan Terigu

CIPUTAT-Kecamatan Ciputat berhasil menjadi juara lomba cipta menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Acara tersebut diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel di Plaza Rakyat Balai Kota Tangsel, Ciputat, Kamis (19/7) pagi. Kepala DKP3 Kota Tangsel Nur Slamet mengatakan, tim dari Kecamatan Ciputat berhasil menjadi juara setelah mengalahkan 20 tim lain dari 7 kecamatan. "Mereka juara setelah berhasil membuat menu baru berbahan dasar non beras dan non terigu," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (19/7). Pria yang biasa disapa Cing Nur itu menambahkan, lomba itu digelar dengan tujuan meningkatkan konsumsi masyarakat. Dimana peserta berlomba menciptakan menu se-kreatif mungkin yang bisa diaplikasi dalam rumah tangga sehari-hari. Penilaiannya dihitung berdasarkan penampilan yang menarik, kadar kalori, protein dan lainnya yang akan dinilai oleh juri Chef Ranu, Ahli Gizi Dinas Ketahanan Pangan Banten dan Ketua PKK Tangsel. Peserta diminta untuk menyiapkan tiga menu makanan untuk makan pagi, siang dan malam. Bisa berbahan dasar jagung, ubi, singkong maupun kentang. "Hal itu untuk meningkatkan keragaman konsumsi dengan berprinsip pada non beras dan non terigu agar bisa menghilangkan ketergantungan beras,” tambahnya. Selain Lomba Cipta Menu B2SA, dalam kegiatan ini juga menggelar lomba membuat camilan pan cake berbahan dasar tepung lokal dengan peserta 56 orang. Cing Nur berharap lomba yang diakukan dapat menjadi gaung dalam menyajikan makanan yang berimbang dan juara di tingkat nasional. Menurutnya, tahun ini ada anggota PKK dari Kelurahan Pondok Aren berhasil menjadi juara di Provinsi Banten dan akan berlomba pada tingkat Nasional Oktober mendatang di Kota Banjarmasin. "Saya berharap tim dari Kelurahan Pondok Aren yang mewakili Banten bisa mengharumkan nama Tangsel dan menjadi juara," tuturnya. Sementara itu, Walikota Airin Rachmi Diany mengatakan, lomba cipta menu yang diadakan merupakan upaya pemkot dalam rangka menggali potensi, mengembangkan kreatifitas dalam menciptakan menu, mengangkat citra serta martabat pangan lokal. “Pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman adalah makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah berimbang antara kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna dan daya beli masyarakat serta aman untuk dikonsumsi,” katanya. Airin menambahkan, implementasi prinsip pangan B2SA dikampanyekan dalam bentuk lomba cipta menu. Lomba itu mengedepankan prinsip-prinsip masakan yang mudah, sehingga dapat dicontoh oleh masyarakat luas. Tentunya dengan prinsip-prinsip dan kaidah yang sudah ditentukan oleh para ahli gizi dan kuliner indonesia. "Peserta atau masyarakat yang ikut maupun hadir diharapkan bisa membantu Pemkot dalam rangka meningkatkan mutu pangan lokal di Kota Tangsel," ungkapnya. (bud)

Sumber: