Stok Darah AB Langka
CURUG - Pasca Idul Fitri 1439 Hijriah, ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang kian memprihatinkan. Hingga Selasa (26/6), stok darah hanya tersisa sebanyak 176 kantong. Hal itu dikarenakan partisipasi pendonor menurun drastis sejak Ramadan kemarin. Kepala Bidang Teknis Pelayanan PMI Kabupaten Tangerang Bambang Subardi mengatakan, 176 kantong darah yang tersisa itu terdiri dari 35 golongan darah A, 38 golongan darah B, 42 golongan darah O, dan 2 golongan darah AB. Libur panjang merupakan salah satu faktor keterbatasan stok darah, sebab kegiatan donor tidak dapat dilakukan diluar markas PMI Kabupaten Tangerang. "Stok darah sampai hari ini sebanyak 176 kantong, untuk golongan darah AB baru ada hari ini. Sementara kebutuhan darah rata-rata 75 sampai 100 kantong setiap hari. Aksi donor di lapangan tidak rutin dilaksanakan selama liburan, partisipasi masyarakat juga menurun karena musim mudik," ujar Bambang, saat dihubungi melalui sambungan seluler. Bambang mengatakan, pelayanan donor darah selama liburan hanya di Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Tangerang, Jalan PLP Curug, Desa Kadu, Kecamatan Curug. Sementara aksi turun lapangan secara rutin, baru dimulai pada Minggu (24/6). Guna mengantisipasi kelangkaan darah terus berlanjut, PMI Kabupaten Tangerang mensiasati kegiatan-kegiatan insidentil, dengan mendorong organisasi masyarakat dan koorporasi untuk berpartisipasi menggelar aksi donor. Bambang pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam donor apheresis. PMI Kabupaten Tangerang telah memiliki sebanyak dua alat untuk donor dengan metode baru. Pelayanan donor apheresis tidak dapat secara mobile (keliling), hanya di kantor PMI Kabupaten Tangerang. Dia menjelaskan, apheresis merupakan pengambilan darah yang lebih efektif dan efisien dibandingkan cara konvensional. Darah yang diambil dari pendonor hanya komponen darah yang dibutuhkan. Jika yang diambil trombosit (thrombocyt concentrate/TC) misalnya, maka sel darah merah (packed red cell/PRC) dikembalikan secara otomatis ke dalam tubuh pendonor. Satu kantong trombosit dengan donor apheresis setara dengan 6 sampai 10 kantong donor biasa. Persyaratan untuk donor apheresis juga lebih ketat dibandingkan donor biasa, dimana kondisi fisik dan kesehatan pendonor harus benar-benar memadai. “Waktu yang dibutuhkan sekitar 60 sampai 90 menit setiap kali donor. Yang diambil hanya komponen-komponen tertentu menggunakan mesin. Kalau yang diambil adalah trombosit, maka darah yang disadap dari tubuh pendonor dialirkan ke mesin, lalu trombositnya masuk ke kantong darah dan sel darah merahnya dikembalikan ke dalam tubuh si pendonor,” tandas Bambang. (mg-3/mas)
Sumber: