SMA Sederajat 100 Persen UNBK
TIGARAKSA – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Tangerang 100 persen akan melaksanakannya. Untuk mempersiapkan hal tersebut, seluruh 176 SMA negeri dan swasta serta 148 SMK negeri dan swasta Kabupaten Tangerang mematangkan UNBK sudah dua kali melakukan simulasi. "Untuk jenjang SMA dan SMK seluruhnya harus sudah siap dengan penerapan UNBK. Bahakn berbagai persiapan untuk meminimalisir kesalahan terus dilakukan seluruh sekolah,” terang Lukman, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kabupaten Tangerang, belum lama ini. Lebih lanjut Lukman memaparkan, dari data yang dimilikinya, memang tidak semua SMA/SMK yang mampu melaksanakan UNBK secara mandiri di sekolah. Terdapat beberapa SMA/SMK yang melaksanakan UNBK menumpang di sekolah lain yang sudah melaksanakan UNBK. Lukman memakluminya, mengingat untuk mengadaan komputer, server maunpun genjet harganya cukup menguras kantong. Namun ia berharap, kedepannya, seluruh SMA/ SMK mampu menyelenggarakan UNBK secara mandiri di sekolah masing-masing. Karena UNBK menumpang di sekolah lain akan mempengaruhi psikologis peserta UNBK. “Intinya UNKB SMA/SMK di Kabupaten Tangerang dilaksanakan 100 persen. Namun yang perlu diingat, pelaksanaannya jangan terdapat kesalahan teknis. Hal tersebut harus dihindari, caranya simulasi UNBK harus dilakukan seluruh sekolah,” terang Lukman. Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Kabupaten Tangerang Nurhifalah, begitu mendukung pelaksanaan UNBK SMA/ SMK di Kabupaten Tangerang selama sarana prasarana memadai. Pelaksanaan UNBK diyakini Nurhifalah mampu meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Hanya saja, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Banten jangan memaksakan pelaksanaan UNBK jika sekolah tersebut belum mampu melaksanakanya. “Kami mendukung pelaksanaan UNBK, hanya saja sekolah jangan terlalu memaksakan kehendak,” tutur Nurhifalah. Kata Nurhifalah, sebenarnya orangtua siswa siap memberikan sumbangan demi lancarnya pelaksanaan UNBK. Karena pelaksanaan pendidikan membutuhkan peran serta dari orangtua siswa, masyarakat dan juga pemerintah baik pusat maupun daerah. “Memajukan pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, masyarakat terlebih orangtua siswa harus berperan. Karena memajukan pendidikan tanggungjawab bersama,” ucap Nurhifalah. (mas)
Sumber: